kievskiy.org

Barcelona Kalah dari Shakhtar Donetsk, Xavi Hernandez Akui Era Possession Football Telah Berakhir

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez. /Reuters/Juan Medina

PIKIRAN RAKYAT – Kekalahan Barcelona dari Shakhtar Donetsk kendati memegang kendali pertandingan lewat penguasaan bola 61 persen pada 8 November 2023 dini hari WIB menunjukan telah berakhirnya era possession football yang mengandalkan penguasaan bola dan operan pendek.

Hal tersebut diakui manajer Barcelona Xavi Hernandez. Mantan punggawa Tiki Taka Barcelona era 2010an itu mengakui timnya sedang mengalami masa sulit dan memerlukan reset setelah mengalami kekalahan mengejutkan 1-0 dari Shakhtar Donetsk dalam pertandingan Liga Champions di Hamburg.

Danylo Sikan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut tepat sebelum babak pertama usai, sehingga Barca gagal mengamankan tempat mereka di babak gugur kompetisi.

Meskipun mendominasi dalam penguasaan bola, juara Spanyol ini hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang lawan, meskipun sudah memasukkan Pedri, Lamine Yamal, dan Joao Felix di babak kedua.

Baca Juga: Hasil Liga Champions 8 November 2023: Manchester City Jadi Tim Pertama yang Melaju ke Babak 16 Besar

"Kami pantas kalah," kata pelatih Barcelona dalam konferensi pers setelah pertandingan. "Kita harus jujur. Kami bermain buruk dan tidak ada yang sesuai dengan rencana kami.

"Level performa kami sangat rendah saat ini. Ini adalah salah satu pertandingan terburuk saya selama dua tahun memegang posisi pelatih. Kami harus kritis terhadap diri sendiri.

"Ada reaksi di babak kedua, tetapi itu tidak cukup. Kompetisi ini mengharuskan Anda memberikan yang terbaik, dan hari ini kami tidak melakukannya. Ini jelas merupakan kemunduran.

"Kami marah. Kepercayaan diri turun, kami sedang dalam masa sulit, dan kami memerlukan reset."

Barcelona berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Real Sociedad di LaLiga pada akhir pekan sebelumnya, tetapi Xavi menyebut penampilan mereka melawan tim Basque itu "tidak dapat diterima" dan mengkritik intensitas yang ditunjukkan oleh para pemainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat