PIKIRAN RAKYAT – Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll membeberkan dua biang kerok mengapa tim asuhannya saat ini sulit bersaing di BRI Liga 1 2023-2024. Pada laga pekan ke-21 kemarin, Macan Kemayoran dipaksa bermain imbang 1-1 kontra Persita Tangerang di Stadion GBK, Minggu, 3 Desember 2023.
Pada laga tersebut, Persija Jakarta sebenarnya mampu unggul lebih dulu dari tamunya, tetapi kemudian kecolongan gol penyama kedudukan. Hal serupa juga terjadi saat bertamu ke markas Bhayangkara FC pada Senin, 27 November lalu, Persija lagi-lagi yang sempat unggul 2-1 kecolongan di menit akhir sehingga skor berakhir imbang.
Menurut Thomas Doll masalah pertama yang dihadapi timnya saat ini adalah para pemainnya kerap tak bisa memanfaatkan banyak peluang menjadi gol. Hal itu pun terjadi pada laga kontra Persita kemarin malam.
“Saya dapat katakan bahwa kami telah mencoba semuanya, orang-orang dapat melihat pada babak pertama kami mampu mengendalikan semuanya, kami menciptakan banyak peluang, tapi kami tidak dapat mencetak gol. Dan ini bukan pertama kalinya di mana kami menciptakan begitu banyak peluang dan tidak dapat mencetak gol,” kata Doll usai pertandingan di Stadion GBK, Minggu, 3 Desember 2023.
“Mungkin mestinya skornya bisa 4-1 pada babak pertama, 5-1, tapi ya inilah masalah terbesar di musim ini,” ucap pelatih asal Jerman itu.
Selain banyak membuang peluang, kata Doll, masalah kedua yang dihadapi Persija musim ini adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan keunggulan. Persija kerap kali unggul lebih dulu tetapi selalu kecolongan sehingga bermain imbang atau bahkan skor berbalik.
“Saya juga sudah mengatakan kepada para pemain, kami tidak dapat mengubahnya (hasil-hasil pertandingan yang lalu), namun kami harus melihat ke depan karena ada pertandingan-pertandingan penting di depan dan klasemen tidak pernah bohong maka kami berada di posisi itu serta di kualitas seperti itu saat ini,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Persija saat ini menghuni peringkat ke-9 di klasemen sementara BRI Liga 1 dengan nilai 28 poin. Setelah memainkan 21 laga, mereka mencatatkan 6 kemenangan, 10 imbang, dan 5 kekalahan. Torehan itu menjadikan Persija Jakarta sebagai tim dengan hasil imbang terbanyak dibanding 17 tim lainnya.