PIKIRAN RAKYAT – Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada PSIS Semarang dengan pertandingan tanpa penonton di kandang hingga akhir musim BRI Liga 1 2023-2024. Hukuman itu dijatuhkan imbas terjadinya kericuhan antarpenonton saat menjamu PSS Sleman di pekan ke-21 pada 3 Desember 2023 lalu.
Menanggapi putusan komdis tersebut, Manajemen PSIS Semarang menyatakan keberatan. Mereka menilai sanksi itu tak tepat dan tidak adil.
"Hukuman yang sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim," kata CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya dalam siaran pers di Semarang, Kamis, 7 Desember 2023.
Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu menilai, dalam insiden kerusuhan itu PSIS sebagai tuan rumah justru sebagai korban. Bahkan, lanjut dia, Panpel Pertandingan PSIS sudah berusaha maksimal sejak awal hingga bergerak cepat untuk mengatasi kejadian di dalam stadion.
Baca Juga: 15 Unit VAR Bakal Digunakan di BRI Liga 1 Mulai Februari 2024, PT LIB Rogoh Kocek Rp100 Miliar lebih
"Bisa segera mengatasi dengan baik sehingga semua bisa pulang dengan selamat," kata Yoyok
Adapun dalam kasus kerusuhan antarsuporter tersebut, Komdis PSSI menilai PSIS telag melanggar Kode Disiplin tahun 2024 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama, yaitu keributan suporter PSIS Semarang dengan suporter tim tamu.
"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir," bunyi hukuman pada surat Komite Disiplin tersebut yang dikirim pada Rabu malam, 6 Desember 2023, dikutip dari laman resmi PSIS Semarang.
Selain itu, klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu juga dijatuhi sanksi denda sebesar Rp25 juta.