kievskiy.org

Ajax Pasang Spanduk Terima Kasih Berwarna Mirip Bendera Republik Maluku Selatan, Hormati Simon Tahamata

Simon Tahamata saat mendapat penghormatan dari fan Ajax Amsterdam. Penghormatan itu dilakukan saat Ajax Amsterdam melawan Utrecht di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Ahad, 3 Maret 2024.
Simon Tahamata saat mendapat penghormatan dari fan Ajax Amsterdam. Penghormatan itu dilakukan saat Ajax Amsterdam melawan Utrecht di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Ahad, 3 Maret 2024. /X/@AFCAjax

PIKIRAN RAKYAT - Simon Tahamata mendapat penghormatan dari Ajax Amsterdam saat fan Ajax memberi salam perpisahan. Simon adalah legenda klub tersebut yang merupakan keturunan Maluku, Indonesia.

Spanduk berukuran besar itu membentang di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Ahad, 3 Maret 2024, dengan komposisi warna teks bak bendera Republik Maluku Selatan atau RMS, yakni biru, putih, hijau, dan merah. Spanduk itu berlatar warna putih.

"OOM SIMON TERIMA KASIH," demikian tulisan berbahasa Indonesia di spanduk itu sebelum laga kandang Ajax Amsterdam melawan Utrecht.

Dalam spanduk itu, terdapat pula gambar Simon Tahamata. Sedangkan dalam potret yang dibagikan akun X Ajax Amsterdam, Simon yang menggunakan tuksedo rapi tampak menatap para pendukung Ajax Amsterdam.

"Bedankt voor alles, Simon!" kata akun X Ajax Amsterdam yang artinya terima kasih untuk segalanya, Simon!

Cuitan Ajax Amsterdam yang menampilkan potret Simon itu dibanjiri komentar warganet, terutama para pencinta sepak bola dari Indonesia. Lalu siapa sebenarnya Simon Tahamata?

Simon Tahamata

Simon Tahamata saat mendapat penghormatan dari fan Ajax Amsterdam. Penghormatan itu dilakukan saat Ajax Amsterdam melawan Utrecht di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Ahad, 3 Maret 2024.
Simon Tahamata saat mendapat penghormatan dari fan Ajax Amsterdam. Penghormatan itu dilakukan saat Ajax Amsterdam melawan Utrecht di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Ahad, 3 Maret 2024.

Simon Tahamata merupakan legenda sepak bola di Belanda, nama besarnya melekat dengan Ajax Amsterdam. Simon adalah pelatih muda di Ajax, meninggalkan klub itu pada 1 Maret 2024.

Pria kelahiran Vught, Belanda, 26 Mei 1956 itu kemudian bergabung dengan Deutsche Football Academy. Dia memiliki ikatan yang kuat dengan Ajax Amsterdam, bahkan sudah mempersembahkan tiga gelar liga dan satu KNVB Cup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat