kievskiy.org

Persib vs Persija: Menyemai Perdamaian Viking dan Jakmania, Mengikis Stigma ‘Jalur Gaza’

Acara doa berasama yang digelar Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya setelah Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Acara doa berasama yang digelar Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya setelah Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022. /Satir Sarkas

PIKIRAN RAKYAT - Kekerasan melahirkan bahasa. Istilah 'Jalur Gaza' yang digunakan suporter Persib dan Persija untuk menyebut area perbatasan Jawa Barat dan DKI Jakarta, lahir dari cerita-cerita menyeramkan: tentang celurit yang membuat terbirit-birit, batu terbang yang membuat tumbang, dan sangkur yang membuat tersungkur. Istilah itu tumbuh sejak lama di masyarakat.

Cikarang di Kabupaten Bekasi pernah menjadi salah satu monumen kekerasan itu. Kebahagiaan yang dibawa sepak bola tak pernah utuh di sana. Bentrokan suporter Persib dan Persija bisa terjadi kapan saja. Namun, itu dulu.

Sejumlah keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengheningkan cipta dalam aksi diam di depan di Kantor Bupati Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Mereka meminta kepada Pemkab Malang serta pihak kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan tidak membongkar pintu 13 serta membuatkan monumen untuk mengenang 135 korban tragedi Kanjuruhan. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Sejumlah keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengheningkan cipta dalam aksi diam di depan di Kantor Bupati Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Mereka meminta kepada Pemkab Malang serta pihak kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan tidak membongkar pintu 13 serta membuatkan monumen untuk mengenang 135 korban tragedi Kanjuruhan. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Tragedi Kanjuruhan memberikan pukulan. Malam jahanam di Malang itu membuat banyak suporter, termasuk Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya, semakin insaf bahwa memelihara konflik sama saja dengan menggali kuburan sendiri.

“Tragedi itu membuka mata kami bahwa memang tidak ada pertandingan yang seharga dengan nyawa,” kata Ketua Viking Cikarang Raya Doni Bodong kepada Pikiran Rakyat, Jumat, 23 Februari 2024.

Pernyataan Doni Bodong itu sering ditemukan di media sosial saban terjadi tragedi yang disebabkan sepak bola. Ungkapan itu bak mantra yang menjadi banal saking seringnya diucapkan dan disebarkan dan tidak memberikan efek apa-apa karena tragedi terus berulang dan korban berjatuhan.

Namun, Doni tidak mengucapkan itu sekenanya. Dia menghayati betul ucapannya agar tidak ada lagi ibu yang menangis karena sepak bola.

Mengupayakan perdamaian dengan tindakan

Perdamaian akan lahir dari kebiasaan. Perdamaian tidak akan lahir dari meja-meja pertemuan para pembesar yang berfoto bersama dan bersalaman dan memotong tumpeng dan tersenyum ke kamera. Itu perdamaian artifisial.

Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya bersepakat bahwa perdamaian harus diupayakan dengan mengubah kebiasaan.

Ahmad 'Jawa' Arif, Koordinator Wilayah (Korwil) The Jakmania Cikarang Raya.
Ahmad 'Jawa' Arif, Koordinator Wilayah (Korwil) The Jakmania Cikarang Raya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat