kievskiy.org

Persib Bandung vs Persija Jakarta: Psywar di Media Sosial Panas, Perbatasan Kena Imbas

Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta sering diwarnai dengan maraknya psywar di media sosial.
Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta sering diwarnai dengan maraknya psywar di media sosial. /Antara/ Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT – Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta sering dibarengi dengan maraknya ujaran kebencian di media sosial, sebelum maupun setelah pertandingan. Hal itu sering memicu bentrokan antarsuporter Persib dan Persija di wilayah perbatasan Bandung dan Jakarta, salah satunya Cikarang di Kabupaten Bekasi.

“Contohnya ketika dua netizen yang masing-masing ada di Jakarta dan Bandung lagi ribut di media sosial, sudah pasti kita yang di perbatasan yang akan terkena imbasnya,” kata Ahmad Arif alias Jawa selaku Koordinator Wilayah (Korwil) The Jakmania Cikarang Raya kepada Pikiran Rakyat di Cikarang, Jumat, 23 Februari 2024.

Acara doa berasama yang digelar Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya setelah Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Acara doa berasama yang digelar Viking Cikarang Raya dan The Jakmania Cikarang Raya setelah Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Ketua Viking Cikarang Raya, Doni Bodong, menyetujui apa yang dikatakan Jawa. “Suporter di Indonesia itu mudah terprovokasi, tidak seperti di luar negeri. Padahal, yang saling ledek orang lain, tapi imbasnya akan merembet kepada kami yang ada di perbatasan,” tuturnya.

Pada saat suhu di media sosial memanas, Jawa dan Doni akan saling berkomunikasi untuk mengantisipasi pecahnya konflik di Cikarang. “Saya ngobrol sama Doni, ‘Sudah, lah, Don, yang ribut mah biarkan saja mereka. Toh, kita, kan, di sini setiap hari bertemu,’” kata Jawa.

Ketua Viking Pusat, Tobias Ginanjar, berharap suasana di media sosial adem ayem menjelang dan setelah pertandingan Persib vs Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu, 9 Maret 2024. “Berdasarkan cerita yang saya terima dari teman-teman di perbatasan, biasanya ketika suasana di media sosial adem, di perbatasan juga akan adem. Kalau di media sosial panas, biasanya akan terbawa panas,” ujarnya di Bandung pada Kamis, 22 Februari 2024.

Tobias mengakui ada sebagian orang yang memandang psywar (perang psikologis) di media sosial sebagai hal biasa dalam rivalitas sepak bola. “Ya, tapi, masalahnya banyak yang belum bisa bijak menyikapinya. Terkadang, dari psywar jadi baper. Jadi, daripada kita mengambil risiko, lebih baik bikin adem dulu di media sosial,” katanya.

Ketua The Jakmania, Diky Soemarno, juga memandang banyak suporter di Indonesia belum mampu menyikapi psywar. Oleh karena itu, dia berpandangan bahwa salah satu kunci penting dalam mencegah konflik di perbatasan adalah memastikan suasana di media sosial kondusif. “Bahkan saya pernah menyampaikan, mungkin perlu ada kali, ya, peraturan atau undang-undang penistaan terhadap klub sepak bola,” tuturnya di Jakarta pada Rabu, 28 Februari 2024.

Diky berharap anak buahnya memfokuskan energi hanya untuk mendukung Persija pada 9 Maret nanti. “Kemudian saling menghormati. Misalkan Persija menang, ya, Jakmania jangan meledek tim yang kalah,” katanya.

Meleburnya identitas

Acara doa bersama yang diiikuti berbagai kelompok suporter di Cikarang.
Acara doa bersama yang diiikuti berbagai kelompok suporter di Cikarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat