PIKIRAN RAKYAT - Timnas Indonesia U-23 dipastikan akan menghadapi Timnas Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 setelah The Taeguk Warriors mengalahkan Timnas Jepang U-23 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Senin.
Kemenangan ini membuat Korea Selatan menempati peringkat pertama klasemen akhir Grup B Piala Asia U-23 2024 dengan torehan sembilan poin dari tiga pertandingan dan akan berjumpa Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat 26 April 2024 pukul 00.30 WIB, demikian catatan AFC.
Korea Selatan juga menjadi lawan menarik bagi Timnas Indonesia U-23, pasalnya sang pelatih Shin Tae-yong juga pernah menjadi bagian timnas kelompok usia asal Negeri Ginseng tersebut pada 1991 hingga 1992. Dalam karier kepelatihannya pun, Shin Tae-yong pernah menjadi nahkoda Timnas Korea Selatan U-23 pada 2015 hingga 2016 yang lalu.
Ketika melatih Timnas Korea Selatan U-23, Shin Tae-yong juga menorehkan prestasi dengan mampu mengalahkan Timnas Mexico di fase grup lewat skor 1-0 dan menahan Timnas Jerman lewat skor 3-3 di Olimpiade 2016. Hasilnya, Taeguk Warriors berhasil memuncaki klasemen grup C mengalahkan unggulan Jerman dan Mexico.
Meski demikian, Shin Tae-yong menegaskan tekadnya untuk terus mengukir sejarah bersama dengan Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu ingin terus mengerek prestasi Garuda Merah Putih di kancah Internasional.
"Butuh waktu empat tahun (untuk membentuk tim). Tapi kemudian dalam empat tahun, dua tahun di mana saya tidak bisa tampil karena jelas ada Corona. Jadi setelah dua tahun berikutnya saya pikir kami sudah mengalami kemajuan sejauh ini," ungkap Shin Tae-yong.
Sementara itu, Jepang yang menempati peringkat kedua klasemen akhir Grup B Piala Asia U-23 dengan torehan enam poin, akan menghadapi Qatar pada babak perempat final di Stadion Jassim Bin Hamad, Kamis pukul 21.00 WIB.
Pada pertandingan antara Korea Selatan kontra Jepang, kedua negara menurunkan banyak pemain pelapis dan masing-masing pelatih menerapkan beberapa eksperimen.
Hal tersebut membuat membuat babak pertama tidak berjalan dengan intensitas tinggi, bahkan sama sekali tak tendangan tepat sasaran. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, masing-masing pelatih melakukan penyesuaian dan memasukkan beberapa pemain yang sebelumnya berada di bangku cadangan.