PIKIRAN RAKYAT – Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye resmi berpisah dengan SC Heerenveen, klub Eredivisie Belanda setelah kontraknya berakhir pada Juni 2024. Teka-teki pelabuhan baru pemain 29 tahun itu disebut-sebut masih berkaitan dengan klub nuansa Indonesia.
Como 1907, klub yang baru promosi ke Serie Italia musim depan mendatang digadang-gadang akan jadi klub baru Thom Haye. Como 1907 adalah klub miliki Hartono Bersaudara, yang mengakuisisinya sejak klub berada di kasta keempat Liga Italia.
Menurut laporan media Belanda, Ompro Fryslan, rumor Thom Haye bergabung ke Como 1907 sudah sejak musim lalu terdengar. Pada bursa transfer musim dingin tahun lalu, Como 1907 sempat tertarik mendatangkan Haye, tetapi karena satu dan lain hal kesepakatan gagal terjalin.
"Dia bisa saja pindah ke Italia pada musim dingin lalu, karena Como tertarik merekrutnya. Namun, [musim lalu] klub Italia itu gagal mencapai kesepakatan dengan Heerenveen dan oleh karena itu transfer tidak bisa dilakukan," kata Omrop, Senin, 13 Mei 2024.
Kabar Haye bermain di luar Belanda pun kian kencang berembus setelah diperkuat oleh pernyataan pribadinya. Pemain berjuluk The Professor itu mengaku punya minat berkarier di luar Belanda setelah kontraknya dengan SC Heerenveen habis.
“Saya memiliki ambisi untuk bermain di luar negeri (Belanda),” kata Haye saat upacara perpisahan dengan Heerenveen, sembari meminta maaf karena gagal membawa Heerenveen bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Peluang Como 1907 pun terbuka lebar untuk mendatangkan pemain dengan 1 juta pengikut di Instagram tersebut. Terlebih, statusnya pada Juni nanti sudah tanpa klub dan bisa didatangkan dengan cuma-cuma alias gratis.
Profil singkat Como 1907
- Nama Klub: Como 1907
- Julukan: I Lariani
- Didirikan: 1907
- Markas: Stadio Giuseppe Sinigaglia
- Pelatih: Osian Roberts (caretaker)
Como menarik perhatian publik sepak bola Indonesia karena keberhasilannya kembali ke kompetisi strata tertinggi Italia musim depan nanti. Klub ini dulunya sempat bangkrut dan terperosok ke Serie D.
Hartono Bersaudara bahkan membeli klub ini pada 2019 dengan biaya Rp12 miliar dan membayar utang Rp2 miliar, menurut laporan The Athletic. Harga yang bahkan lebih murah daripada klub Liga di Indonesia yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah.