PIKIRAN RAKYAT - Kylian Mbappe menuntut mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), atas isu keterlambatan pembayaran gajinya. Nominal gajinya bahkan sangat fantastis yakni mencapai 100 juta euro.
Sang striker sudah hengkang ke Real Madrid secara gratis setelah sebelumnya santer dikaitkan dengan El Real sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Kini bomber 25 tahun itu sedang fokus Euro 2024.
Di tengah Euro 2024 saat Kylian Mbappe sedang dibekap cedera hidung, ada kabar tidak sedap mengenai PSG yang pernah dibelanya sejak 2017 hingga 2024 ini. Kabar tidak mengenakkan itu adalah terkait gaji dan bonusnya.
Mbappe tuntut PSG bayar gaji dan bonus sejak April 2024
Menurut pengakuan Kylian Mbappe, gaji dan bonusnya sejak April 2024 belum dibayarkan klub yang berdomisili di Kota Paris, Prancis tersebut. Ia pun menuntut klub milik Nasser Al Khelaifi itu agar memenuhi kewajibannya.
Nilai gaji dan bonus yang dikabarkan belum dibayar tersebut adalah 100 juta euro atau sekira Rp1,7 triliun. Perginya sang bomber tidak diiringi dengan kabar bahagia terkait hak-haknya yang justru masih menyisakan masalah, bahkan bonus yang dituntutnya belum diterima itu seharusnya sudah diberikan sejak Februari 2024.
Terkait isu hengkangnya pada 2023, Mbappe menyebut ada peran pelatih Luis Enrique yang membuatnya tetap membela klub tersebut pada musim 2023/2024. Selain itu, ia juga menyebut nama lainnya yang berjasa padanya.
"Mereka memaka saya mengerti bahwa saya tidak akan bermaiin untuk PSG, mereka berbicara kepada saya dengan kekerasan," katanya menjelang Euro 2024, dilansir dari laman Talk Sport.
"Tanpa Luis Enrique dan (penasihat sepak bola) Luis Campos, saya tidak akan menginjakkan kaki di lapangan (lagi bersama PSG). Mereka menyelamatkan saya. Itulah kenyataannya. Saya bisa bermain saja, itu sudah merupakan sumber kebahagiaan. Tapi yang pasti, tahun depan, saya tidak akan puas dengan tahun seperti ini," ujarnya.