kievskiy.org

Pasar Produk Penghilang Bekas Luka Menjanjikan

YOYOH Siti Komariah binti Idris Tata (50) menunjukkan bagian luka bakar pundak belakang bekas disetrika majikannya, saat ditemui di rumahnya, Kampung Ciwaru, RT 03 RW 07, Desa Babakan Caringin, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Sabtu 29 Oktober 2016. Kasus penyiksaan yang melibatkan tenaga kerja asal Kabupaten Cianjur kembali terjadi.*
YOYOH Siti Komariah binti Idris Tata (50) menunjukkan bagian luka bakar pundak belakang bekas disetrika majikannya, saat ditemui di rumahnya, Kampung Ciwaru, RT 03 RW 07, Desa Babakan Caringin, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Sabtu 29 Oktober 2016. Kasus penyiksaan yang melibatkan tenaga kerja asal Kabupaten Cianjur kembali terjadi.*

BANDUNG, (PR).- Pergeseran gaya hidup membuat wanita Indonesia semakin peduli dengan kecantikan kulit. Tidak sedikit diantara mereka yang berani merogoh kocek sangat dalam dan menempuh prosedur medis untuk menghilangkan bekas luka. Demikian diungkapkan Brand Manager Laderma, Mohamad Nurhadi, melalui siaran pers yang diterima "PR", Kamis, 6 April 2017. Menurut dia, peluang pasar bagi produk penghilang bekas luka di Indonesia semakin membesar seiring dengan semakin derasnya propaganda kecantikan kulit melalui media sosial. "Bagi banyak orang, bekas luka membutuhkan perawatan intensif yang menghabiskan waktu serta seringkali mempengaruhi kepercayaan diri seseorang," katanya. Bekas luka, walau seringkali tidak sedap dipandang, menurut dia, sejatinya merupakan tanda positif bahwa tubuh sedang menjalani proses biologis dalam memperbaiki luka. Bekas luka berarti proses penyembuhan telah terjadi. "Meskipun jaringan kulit yang baru terdiri dari bahan kulit yang sama, namun kualitas dan tampilan jaringan kulit yang baru dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor seperti kedalaman, ukuran, dan lokasi luka pada tubuh dapat mempengaruhi tampilan bekas luka," katanya. Faktor lain yang juga bisa mempengaruhi tampilan bekas luka adalah usia, jenis kelamin, etnis, dan faktor genetik dari masing-masing individu. Para ahli perawatan luka saat ini percaya bahwa 3 faktor utama dalam perawatan bekas luka yang baik adalah hidrasi kulit, perlindungan kulit, dan hasil akhirnya adalah pemudaran tampilan bekas luka. “Bekas luka dapat timbul akibat luka apa saja, namun yang paling sering ditemui pada umumnya adalah akibat luka gores, luka bakar, luka bekas jerawat, luka bekas operasi, luka bekas penyakit cacar ataupun stretch mark. Artinya setiap individu kemungkinan besar memiliki bekas luka pada tubuhnya," kata Nurhadi. Menurut data IMS Health, pasar Industri farmasi Indonesia tumbuh 7,49% hingga kuartal keempat tahun 2016. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,92%.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat