kievskiy.org

Angka Kekurangan Pasokan Rumah Bisa Semakin Tinggi

Pembangunan Perumahan.*
Pembangunan Perumahan.*

BANDUNG, (PR).- Indonesia pernah tercatat mengalami backlog (kekurangan pasokan rumah) sebesar 13,6 juta unit. Hal itu dikarenakan tingginya kebutuhan rumah tidak sejalan dengan kemampuan menyediakan kebutuhan primer tersebut.

Tercatat kebutuhan rumah setiap tahunnya mencapai sekitar 800.000 unit. Namun rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 400.000. Artinya, masih ada gap dan kekurangan sebesar 400.000 unit setiap tahunnya, yang jika tidak ditangani maka angka backlog tersebut akan semakin tinggi.

Merujuk pada kondisi tersebut Direktur Marketing PT Sukses Indonesia Anugerah Property (SIAP) Bakhtiar Azami anak usaha dari PT Anugerah Kasih Investama (AKI) Group, menuturkan pihaknya terus berkomitmen mendukung penyediaan rumah bagi masyarakat di tanah air. Termasuk menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang sejalan dengan program pemerintah, yakni Program Sejuta Rumah.

“Sebetulnya, kami ada beberapa proyek properti kelas premium, seperti vila dan resort. Namun demikian, kami juga menyediakan rumah yang harganya sangat terjangkau bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu, penyediaan rumah harga terjangkau ini juga selaras dengan program pemerintah, yakni Program Sejuta Rumah, demi mengurangi gap angka kekurangan pasokan rumah. Ini merupakan respon kami sebagai pihak swasta terhadap program pemerintah tersebut,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima “PR”, Senin, 14 Agustus 2017.

Berdasarkan hal tersebut, lanjut Bakhtiar, pihaknya kembali membuka pemasaran tahap II perumahan Bhuvana Village Regency di dekat (100 meter  dari) Stasiun Tigaraksa, Tangerang. Bhuvana dapat dijangkau hanya 50 menit dari Jakarta dan memiliki konsep hunian yang cantik dengan area hijau. Lokasi yang dekat dengan stasiun kereta menambah kemudahan bagi para penghuni cluster untuk mobilitas ke stasiun Serpong, Palmerah, Tanah Abang, Dukuh Atas Sudirman, Jakarta, Depok, Bekasi dan sekitarnya.

Perumahan yang hanya berjarak sekitar 100 meter atau dapat ditempuh dengan berjalan kaki ke Stasiun Tigaraksa, Tangerang ini dibangun di lahan seluas 25 hektare dan terdiri sekitar 1.600 unit rumah dan ruko yang terbagi di lima cluster. 

Selain itu meski termasuk dalam perumahan MBR, Bakhtiar menuturkan pihaknya sangat mengutamakan kenyamanan bagi penghuni dengan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti area komersial dengan pusat pertokoan di boulevard utama, Central Park, medical center, pasar modern, tempat ibadah (masjid), fasilitas pendidikan (anak usia dini), Mini market, lapangan futsal terpadu (sports centre), playground, dan sistem keamanan 24 jam.

“Kami menawarkan cara pembayaran yang ringan. Cara pembayaran ini dirancang untuk pasangan muda yang baru menikah, dimana penghasilannya belum terlalu besar, dimana rata-rata bergaji atau pendapatan sebesar Rp 1,5 juta per bulan,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia, saat ini sangat peduli dengan penyediaan rumah dengan harga terjangkau. Selain harga terjangkau, Presiden Jokowi menuturkan langkah pengembang yang memberikan cicilan yang ringan, mulai dari Rp 800 ribu sampai dengan RP 900 ribu per bulan sangat membantu bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat