kievskiy.org

Kurs Dolar AS Rp 14.000, Indef Ungkap 3 Penyebab Rupiah Melemah

PETUGAS menghitung uang kertas dolar AS pecahan 100 dolar saat melayani pembeli di penukaran uang DolarAsia di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung, Jumat 29 November 2013.*
PETUGAS menghitung uang kertas dolar AS pecahan 100 dolar saat melayani pembeli di penukaran uang DolarAsia di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung, Jumat 29 November 2013.*

JAKARTA, (PR).- Nilai mata uang rupiah yang semakin tergerus‎ dolar AS tidak hanya dipengaruhi oleh faktor global seperti Suku Bunga The Fed. Rupiah melemah juga merupakan respons pasar terhadap kondisi dometik seperti sentimen negatif pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2018. Inflasi serta efek Bank Indonesia yang lambat merespons kenaikan suku bunga acuan juga jadi penyebab.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance‎ Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan tekanan rupiah akibat faktor global memang semakin meningkat pada triwulan II tahun 2018. Investor semakin berspekulasi terhadap keputusan Bank Sentral Amerika, The Fed, yang akan menaikan suku bunganya pada bulan Juni. 

"Apakah memang akan naik atau tidak, karena kemarin kan ditahan. Jadi kalau Juni suku bunga The Fed naik, otomatis imbal hasil surat hutang Amerika Serikat akan lebih menarik. Dan investor akan merombak portfolio mereka dan menarik dananya ke Amerika Serikat," ujar dia di Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.

Tekanan terhadap rupiah juga biasa terjadi di triwulan II karena‎ merupakan momentum bagi banyak perusahaan emiten di Bursa Efek Indonesia untuk membagikan devidennya. Sementara porsi kepemilikan asing di Bursa Efek Indonesia sangat besar. Kata Bhima, bila investor akan membagikan deviden, mereka akan melakukan konversi ke mata uang dolar AS sebelum dikirim ke asal negaranya.

"Ini memang faktor seasonal yang terjadi di setiap triwulan II," ujar dia.

Meskipun demikian, menguatnya kurs dolar AS tidak hanya semata faktor global. Menurut Bhima, faktor domestik juga berperan besar terhadap keluarnya dana asing ke luar negeri.‎ Salah satunya adalah ssentimen negatif terhadap pengumuman pertumbuhan ekonomi yang dilakukan BPS, Senin 7 Mei 2018. Dalam pengumuman tersebut, dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2018 sebesar 5,06 persen.

Pertumbuhan ekonomi timbulkan pesimisme

Menurut Bhima, angka tersebut menimbulkan pesimisme pada pasar bahwa ‎pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 bisa mencapai target 5,4 persen. Seharusnya pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2018 tersebut bisa mencapai di atas 5,1 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut juga tidak lebih baik dibandingkan dengan negara tetangga. Seperti Vietnam yang bisa mencapai 7,3 persen atau Malaysia yang berada di atas lima persen.‎ 

"Akhirnya investor asing melihat ada yang salah dengan fundamental ekonomi Indonesia. Ini yang sebabkan beberapa investor bisa pulang kembali ke Amerika Serikat atau beralih ke negara-negara ASEAN lainnya," ujar dia.

Terkini Lainnya

  • Pertumbuhan ekonomi timbulkan pesimisme

  • Tags

  • kurs rupiah

  • dolar

  • Pertumbuhan Ekonomi

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Joe Biden Urung Nyapres, Harga Emas dan Bitcoin Melonjak

  • Hati-hati Pakai QRIS, BI Beri Imbauan

  • Jenis, Fungsi, dan Contoh Dana Pensiun, Intip Keuntungannya

  • Cara Menentukan Harga Jual Makanan 'Antiboncos', Pebisnis Pemula Wajib Tahu

  • 10 Rekomendasi Toko Emas di Bandung 2024, Terpercaya untuk Setiap Transaksi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Roti Aoka Dilaporkan sebab Kandungan Zat Terlarang, BPOM Ambil Tindakan?

  • ICJ Akhirnya Sahkan Status Israel sebagai Penjajah, Diminta Angkat Kaki dan Ganti Rugi

  • Prediksi Skor AS Roma vs FK Kosice, Dilengkapi Starting Line-up Pemain

  • 7 Lokasi Event di Bandung Hari Ini 20 Juli 2024, Ada Konser BCL di Paskal

  • Sandiaga Uno Khawatirkan Kekuatan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar: Rekam Jejak Baik, Survei Unggul

  • HUT ke-60 Wanadri, Gelar Bandung Joy Riding Jelajah Nusantara Gowes hingga 5.000 Km ke IKN

  • Prediksi Skor Madura United vs Persija Jakarta 21 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Produsen Roti Aoka Bantah Pakai Pengawet Kosmetik: Kami Kantongi Izin Edar, dan Aman bagi Kesehatan

  • Jusuf Kalla: Masjid Harus Bisa Memakmurkan Jemaah, Tak Melulu Dimakmurkan Jemaah

  • Jalur Alternatif Hindari 3 Lokasi Konser di Bandung Hari Ini 20 Juli 2024

  • Berita Pilgub

  • Ternyata Segini Daftar Harta Kekayaan Andika Perkasa yang Siap Maju Pilgub DKI Jakarta 2024

  • 5 Fenomena Munculnya Kotak Kosong di Pilkada 2024, Peran Parpol Menentukan

  • Rois Syuriah NU Lombok Tengah: Zulkieflimansyah Sosok Pemimpin Tulus

  • Pilwalkot SOLO! Putra Jokowi Dorong Keturunan Keraton Berebut Kursi Wali Kota Solo

  • Tak Ada Nama Dico Ganinduto, Kaesang Serahkan Surat Rekomendasi PSI Untuk Dua Calon Kepala Daerah Ini

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat