BANDUNG, (PR).- Bulog memastikan stok beras untuk kebutuhan Idul Fitri tahun ini aman. Secara nasional stok beras Bulog mencukupi sampai akhir tahun, sedangkan stok beras Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Barat (Jabar) cukup sampai tahun depan.
Demikian diungkapkan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, di Kantor Bulog Divre Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Senin, 27 Mei 2019. Ia mengatakan, saat ini stok beras Bulog mencapai 2,2 juta ton. "Ini lebih dari cukup untuk kebutuhan sampai Desember. Kami juga masih ada penyerapan, 10.000 sampai 13.000 ton per hari," ujar Tri.
Kepala Bulog Divre Jabar, Benhur Ngkaimi, mengatakan, stok untuk Jabar juga aman, mencapai 250 ribu ton. Seperti halnya nasional, Jabar juga masih ada serapan sekitar 2.500-3.000 ton per hari. "Untuk Jabar bahkan aman sampai tahun depan. Ada kemungkinan kami akan supply ke daerah lain yang stoknya masih kurang," ujarnya.
Bukan hanya beras, menurut Benhur, stok pangan lain juga aman. Ia mengatakan, stok gula, tepung, juga minyak goreng dalam kondisi aman sampai akhir Ramadan. "Kesiapan untuk melakukan intervensi pasar cukup," kata Benhur.
Jalankan SOP dengan tertib
Tri mengatakan, untuk menjaga kualitas beras yang stoknya tersimpan di gudang, Bulog menjalankan standar operasional dan prosedur (SOP) secara tertib. Menurut dia, setiap pekan pihaknya melakukan pemeriksaan kualitas.
"Kami juga melakukan pengendalian hama gudang terpadu setiap saat. Bulog membersihkan lingkungan di dalam dan di luar gudang serta membuka pintu gudang setiap pagi dan sore untuk menjaga sirkulasi udara," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebelum masuk gudang beras diperiksa untuk mengecek standar kualitas sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan. Bulog, menurut dia, juga memberlakukan konsep first in first out (FIFO) untuk stok beras. "Kami sudah melakukan SOP secara tertib untuk menjaga kualitas beras," tuturnya.
Ia tidak menampik, jika beras disimpan terlalu lama akan mengakibatkan turun mutu. Akan tetapi, Bulog terus berupaya untuk menjaga kualitas mutu beras sesuai SOP yang berlaku dan siap diaudit secara berkala.
Seperti diketahui, Bulog sudah kehilangan captive market yang pada 2017 jumlahnya mencapai 2,7 juta ton. Pada 2018 berkurang menjadi tinggal 1,2 juta ton dan menjadi tinggal 213.000 ton tahun ini.