SUMEDANG, (PR).- PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku investor pembangunan dan pengelola jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), sudah mengajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono untuk membangun overpass (jalan layang) dari ujung jalan tol di daerah Dawuan, Majalengka tembus ke kawasan Aero City Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Usulan pembangunan jalan layang tersebut, guna meringankan beban para pengguna jalan tol dalam pembayaraan tiket tol. Selain itu, melayani masyarakat dan pengguna jalan tol supaya bisa mengakses langsung ke kawasan Aero City hingga ke BIJB.
“Dengan perencanaan jalur tol sekarang ini, para pengguna jalan tol Cisumdawu yang akan akan ke BIJB harus melewati dulu jalan tol Cipali (Cikopo-Palimanan). Nah, dengan pembangunan overpass, tak usah lewat ke Cipali tapi bisa ‘loncat’ langsung tembus ke Aero City,” ujar Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Bagus Medi Suarso ketika ditemui di kantornya di Cimalaka, Rabu 28 Agustus 2019.
Menurut dia, dengan perencanaan pembangunan jalan tol Cisumdawu sekarang ini, pengguna jalan tol yang akan ke BIJB harus membayar 3 kali tiket tol. Pertama, membayar tiket keluar dari tol Cisumdawu. Kedua, membayar tiket keluar tol Cipali dan ketiga membayar tiket tol di BIJB. Sementara jika dibangun jalan layang, hanya membayar tiket sekali di pintu keluar jalan tol Cisumdawu, tanpa harus melewati jalan tol Cipali. Untuk akses ke kawasan Aero City-nya, gratis.
“Bahkan dengan overpass, bisa menghemat jarak tempuh. Jarak dari pintu keluar tol Cisumdawu ke BIJB lewat tol Cipali sekitar 10 km. Sementara dengan jalan layang, jarak ke Aero City hanya 4 km dan sudah dekat dengan BIJB,” kata Bagus.
Manfaat jalan layang lainnya, kata dia, bisa menjadi jalan alternatif apabila di jalan tol Cipali yang menuju BIJB terjadi kemacetan atau pun bencana alam banjir. Terlebih BIJB yang menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia, dipastikan akan dipadati kendaraan hingga rentan terjadi kemacetan. “Jadi, banyak sekali manfaat overpass ini. Tak hanya efisien membayar tiket tol, melainkan juga menjadi jalan alternatif untuk mengantisipasi kemacetan dan banjir menuju BIJB,” katanya.
Bagus mengatakan, pembuatan jalan layang tersebut, murni untuk memudahkan aksesbilitas masyarakat dan pengguna jalan tol Cisumdawu menuju ke kawasan Aero City. Ketika sampai di Aero City, masyarakat pengguna jalan tol termasuk jemaah haji, bisa beristirahat dulu di resto atau hotel sebelum ke BIJB. “Bahkan dengan overpass, bisa menunjang berbagai pembangunan kawasan kota baru Aero City seluas 3.480 hektare. Di Aero City itu akan dibangun berbagai sarana penunjang BIJB. Misalnya, perumahan, kargo, hotel, restoran dan sarana penunjang lainnya. Termasuk berbagai macam industri penunjang bandara, akan dibangun di Aero City, ” ucapnya.
Kendati dengan pembangunan jalan layang CKJT tidak mendapatkan keuntungan langsung dari tiket tol, namun keuntungan yang didapat dari tingginya lalulintas kendaraan yang melewati jalan tol Cisumdawu. Hal itu, dengan daya tarik tol Cisumdawu bisa tembus langsung ke Aero City. ”Jadi, bagi-bagi rezekinya dari meningkatkanya traffic kendaraan yang menggunakan jalan tol Cisumdawu. Apalagi kalau tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) sudah dibangun, masyarakat Jabar dari Bogor dan Tasikmalaya bisa dengan cepat dan mudah akses ke Aero City dan BIJB,” tuturnya.
Lebih jauh Bagus menjelaskan, rencana pembangunan jalan layang tersebut tidak ada masalah dengan pengelola jalan tol Cipali. Apalagi hubungan CKJT dengan pengelola tol Cipali berjalan sinergis. Namun, lembaga yang mengkaji bisa tidaknya overpass itu dibangun, yakni BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) Kementerian PUPR. Sementara izinnya langsung dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.