kievskiy.org

'Pahlawan Untuk Indonesia' Cari Sosok Inspiratif

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan keterangan pers terkait program
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan keterangan pers terkait program

JAKARTA, (PRLM).- MNC Kembali menggelar program "Pahlawan Untuk Indonesia". Program tersebut akan memberi penghargaan kepada para Pahlawan Kesehatan, Pahlawan Pendidikan dan Pahlawan Lingkungan. Pahlawan untuk Indonesia 2015 mengangkat kisah-kisah yang mampu menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia. Tersebarnya kisah inspriatif mereka tentu sekaligus menyebarkan nilai positif yang nantinya dapat membangun mental masyarakat ke arah yang lebih baik. Proses penyaringan nama yang menjadi kandidat Pahlawan untuk Indonesia dilakukan dengan ketat oleh para juri yang kredibel di bidangnya. Penilaian akan dilakukan berdasarkan orisinalitas, kreativitas, manfaat, pengembangan, dan kesinambungan, serta pengabdian dan pengorbanan. Untuk penilaian kandidat "Pahlawan untuk Indonesia" akan melibatkan juri, di antaranya Mohammad Mahfud M.D. ,Hary Tanoesoedibjo ebagai juri kehormatan, Muhamad Nasir (Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), Prof. Firmanzah PhD (Rektor Universitas Paramadina) dan Betti Alisjahbana (Pakar Teknologi). "Saya yakin Indonesia memiliki banyak pahlawan yang peduli terhadap kehidupan manusia dan lingkungan sekitar," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam sambutannya di Gedung Finsen MNC, Kebun Sirih Jakarta Pusat, Selas (22/9/2015). Hary menambahkan, program ini selain sebagai bentuk pelayanan MNC kepada pemirsa ,bertujuan membangun harapan karena membuktikan masih banyak manusia berhati mulia di tengah egoisme yang berkembang. Ini yang ke-4 kalinya MNC menggelar "Pahlawan untuk Indonesia". MNC group terus mencari figur-figur yang punya kepedulian tanpa pamrih menjadi contoh bagi yang lain. Sementara itu, Menristek mengatakan bahwa "Pahlawan untuk Indonesia" sejalan program pemerintah yang terus memotivasi masyarakat untuk berkarya. Harus diakui, sebenarnya masyarakat Indonesia banyak yang layak mendapat gelar pahlawan, namun potensi mereka kurang mencuat. Tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang pintar, akhirnya dimanfaatkan oleh pihak asing.(Munady/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat