PIKIRAN RAKYAT- Pada 1996, Pemuda Harapan Bangsa alias PHB dibentuk hanya untuk mengisi acara ospek kampus Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (Stisi) Bandung.
Keasyikan berkarya dan manggung hingga 23 tahun, PHB dinilai telah layak diberi label legenda pengisi jejak panjang sejarah orkes Indonesia, seturut kiprah legenda orkes nasional Pancaran Sinar Petromaks (PSP) dan Pengantar Minum Racun (PMR).
PHB lahir di tengah kebangkitan gaya hidup subkultur dengan tren musik cadas yang memunculkan band-band berdistorsi.
Baca Juga: Kelas Literasi: Sejarah Karinding Priangan
![PEMUDA Harapan Bangsa.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/01/06/1387807706.jpg)
Barangkali grup musik orkes merangsek di tengah genre musik lain sebagai ”penghancur emosi”.
Misi bermusik mereka lebih didominasi komedi. Unsur kreativitas mereka terbentuk dari jiwa para personelnya yang nyeleneh—jika penyematan istilah ”gila” terlalu sadis.
Orkes lawas yang lahir dari lingkungan Warkop DKI, Pengantar Minum Racun, sempat dinamai Orkes Kurang Gizi dan Orkes Moral Irama Teler. Sama halnya dengan PHB.
Baca Juga: 4 Alasan Musik Mempengaruhi Produktivitas