kievskiy.org

Menanti Film Indonesia Bangkit Lagi

Ilustrasi Film.
Ilustrasi Film. /Pixabay.com/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Sejarah mencatat, baru kali ini industri perfilman Indonesia dilumpuhkan oleh sesuatu yang bukan tindakan manusia.

Awal pandemi Covid-19 membuat industri film Indonesia yang di akhir 2019 sedang ranum-ranumnya, mendadak terjun bebas. Ibarat anekdot anak muda, ditinggal saat sedang sayang-sayangnya.

Sejak awal abad ke-20, perkembangan industri film Indonesia relatif naik-turun. Penyebabnya beragam, mulai dari perang, konflik politik, atau kebijakan yang lebih membela monopoli peredaran film impor.

Atau, dengan kata lain, penyebabnya menjadi ranah tindakan manusia. Berbeda halnya dengan kali ini, di mana industri film di hampir seluruh belahan dunia mengalami kelumpuhan yang sama, tak terkecuali Indonesia.

Baca Juga: Kenapa Hari Film Nasional Diperingati Setiap Tanggal 30 Maret?

Laman filmindonesia.or.id yang menyarikan data penonton dari Cinema 21, PPFI, Blitzmegaplex, produser film, serta beberapa sumber lainnya, mencatat bahwa pada tahun edar 2019, sepuluh film Indonesia teratas ditonton oleh 23,915 juta penonton.

Film indonesia yang paling banyak membukukan penonton pada masa itu yakni "Dilan 1991" dengan jumlah penonton 5.253.411 orang.

Jumlah ini terpangkas hingga setengahnya pada 2020, dimana hanya ada 11,152 juta orang yang menonton sepuluh film Indonesia teratas.

Sebanyak 3.157.817 penonton "tersedot" ke bioskop untuk menyaksikan "Milea: Suara dari Dilan", yang sekaligus mengukuhkan diri sebagai film terlaris ditonton di bioskop pada 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat