kievskiy.org

Algoritma Spotify: Kemonotonan yang Mendikte Selera Musik Penggunanya

Teknologi Spotify menyediakan pilihan musik pada penggunanya berdasarkan algoritma mereka.
Teknologi Spotify menyediakan pilihan musik pada penggunanya berdasarkan algoritma mereka. / Pixabay/PhotoMIX-company

PIKIRAN RAKYAT - Mari simpan segala macam kecanggihan yang ada dalam genggaman, kemudian kembali menanyakan satu hal pada diri sendiri: siapa yang mengatur daftar putar lagu sesuai selera di dalam aplikasi pemutar kita?

Kalau Anda menjawab bahwa Anda lah yang punya kuasa untuk memilih lagu dalam daftar putar harian, tentu tidak salah.

Tetapi, pernahkah kita mencoba memutar sebuah lagu secara acak lewat Spotify? Pernahkah kita menemukan perasaan yang begitu familiar pada setiap lagu yang diputar? Bukankah lagu yang diputar itu acak? Tetapi, kenapa mempunyai benang merah yang sama?

Spotify seakan punya "DJ" yang mengetahui jenis lagu favorit penggunanya, dan ternyata begitu adanya. Disc Jockey tersebut bernama algoritma.

Baca Juga: Menteri Hanya 'Tumbal', Eks Pejabat Tinggi Bongkar Fakta Jokowi Soal Minyak Goreng dan Pertamax

Dilansir dari Pitchfork pada hari Jumat 8 April 2022, algoritma Spotify memungkinkan semua percakapan penggunanya terekam, mulai dari hal-hal yang ditelusuri di mesin pencari pengguna, cuitan di sosial media, letak GPS dan sensor lainnya pada perangkat, hingga percakapan telepon pribadi.

Teknologi tersebut menjadi data yang digunakan Spotify untuk mengerti akan kebutuhan musik kita sehari-hari dan di satu sisi, kehadirannya menguntungkan.

Tetapi, nyatanya tidak serta merta begitu. Algoritma Spotify menyuguhkan lagu yang bernuansa sama. Sebuah kemonotonan yang mendikte selera.

Aplikasi pemutar musik dengan segala rupa kecanggihan yang meliputinya tentu membantu kita menemukan jutaan musik dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Spotify Resmi Tangguhkan Layanan Streaming di Rusia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat