PIKIRAN RAKYAT – Layanan streaming Netflix telah menghentikan layanan mereka di Rusia sebagai akibat invasi mereka ke Ukraina.
Pengguna Netflix di Rusia menuntut perusahaan layanan streaming tersebut karena menangguhkan layanannya di Rusia sebagai akibat dari invasi Vladimir Putin ke Ukraina.
Di Rusia, Netflix hanya memiliki sekitar 1 juta pelanggan. Selain menangguhan layanan streaming yang dilakukan pada bulan Maret, Netflix juga telah menghentikan pengembangan dan akuisisi semua acara TV dan film yang dibuat atau dipesan oleh Rusia.
Protes akan penangguhan ini, sebuah firma hukum telah meluncurkan tindakan hukum class action terhadap Netflix. Tuntutan itu atas nama pengguna Netflix di Rusia yang percaya bahwa keputusan untuk memblokir akses adalah pelanggaran hak mereka.
Pelanggan Netflix di Rusia yang membayar sekitar 599-799 rubel sebulan (£5,55-£9,26) untuk mengakses konten, dari mulai Bridgerton hingga Don't Look Up, menuntut 60 juta rubel (£560,200) sebagai kompensasi.
"Hari ini, sebuah firma hukum yang mewakili kepentingan pengguna Netflix mengajukan gugatan class action terhadap layanan Netflix Amerika ke pengadilan distrik Khamovnichesky Moskow," kata firma hukum Chernyshov, Lukoyanov & Partners, menurut sebuah laporan oleh kantor berita RIA, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.
"Alasan gugatan itu adalah pelanggaran hak pengguna Rusia karena penolakan sepihak Netflix untuk menyediakan layanan di Rusia," ujar firma hukum Chernyshov, Lukoyanov & Partners menambahkan.
Baca Juga: Mudik Gratis hingga 24 April 2022, Kemenhub Tambah Kuota bagi Calon Pemudik