PIKIRAN RAKYAT – Lagu Cidro memiliki sejarah tersendiri bagi karier maestro musik campursari, Didi Kempot. Dirilis pada 1989, lagu Cidro menjadi fondasi utama sang maestro yang kini dijuluki ‘The Godfather of Broken Heart’.
Dikisahkan Didi Kempot mengenai asal mula lagu Cidro, sebelum dirinya menjadi raja campursari Indonesia, dia adalah pengamen jalanan yang beroperasi di sekitar lalu lintas Pal Merah dan Pasar Senin, Jakarta.
Kala itu, Didi Kempot sering nongkrong bersama teman-teman jalanannya untuk sekadar mengais rezeki di pinggir jalan. Rupanya seperti pemuda-pemuda lainnya, Didi Kempot menemukan wanita idamannya.
“Di lagu Cidro ini, mungkin pertama kali saya senang sama wanita ya,” kata Didi Kempot mengisahkan.
Baca Juga: Didi Kempot Mengilhami Kebangkitan Campursari, Kian Diterima di Telinga Anak Muda
Didi Kempot mengenang pertemuan tersebut sebagai momen yang tidak terlupakan sepanjang kariernya. Cinta yang bersemi antara dirinya dan sang pujaan hati harus kandas karena restu orang tua.
“Dia senang, saya juga senang, ternyata orangtuanya kurang setuju, saya kan gondrong, tukang ngamen, suka nongkrong, pekerjaan gak jelas,” kata Didi Kempot.
Kendati demikian, Maestro Musik Indonesia kelahiran 31 Desember 1966 itu tidak menyimpan dendam usai dilarang oleh orang tua sang kekasih. Sebaliknya Didi Kempot kini menyadari hikmah besar di balik kisah cinta yang kandas tersebut.
“Orangtuanya melarang itu betul, memang orangtua itu (berharap yang terbaik untuk anaknya), saya nggak apa-apa,” kata Didi Kempot.