PIKIRAN RAKYAT - Memasuki usia 24 tahun, band Cokelat telah melewati perjalanan bermusik yang tak mudah.
Dinamika pergantian personel dan berubahnya situasi industri musik tanah air, menguji Cokelat agar tetap berkarya. Hasilnya, Cokelat menjadi salah satu band dari era 1990-an yang masih eksis.
Sejak terbentuk di Bandung pada 25 Juni 1996, Cokelat telah melahirkan delapan album studio.
Baca Juga: Liga Champions RB Leipzig vs Atletico Madrid: Nagelsmann Sebut Simeone Punya Filosofi yang Jelas
Mereka juga berhasil meramaikan khazanah musik Indonesia dengan sejumlah hits, sebut saja Karma, Segitiga, Pergi, Jauh, Luka Lama, dan Bendera.
Kini mereka kembali lagu baru.
Di tengah terpaan badai pandemi Covid-19, Cokelat kembali bergerak. Dengan formasi anyar, Cokelat menyapa pendengar dengan single Anak Garuda.
Baca Juga: Konfirmasi Positif Covid-19 di Sumedang Kembali Melonjak, Sehari Muncul 14 Kasus
Formasi baru Cokelat resmi terbentuk pada 12 Agustus 2020, yaitu Edwin Marshal Sjarif (gitar), Ronny Febry Nugroho (bas), Ernest Fardiyan Syarif (gitar), Axel Andaviar (drum), dan Aiu Ratna (vokal). Sebelumnya, Aiu dikenal sebagai vokali band Garasi.
Bagi Cokelat, Anak Garuda adalah anthem yang dirilis sebagai ungkapan rasa salut terhadap semangat orang-orang Indonesia yang pantang menyerah di kala pandemi.