kievskiy.org

Flower City Fest 2023, DT09 dan Morfem Bikin Bandung Kembali Jadi Lautan Api

Penonton di Flower City Fest 2023 berdiri seraya mengepalkan tangan saat menyaksikan penampilan Morfem.
Penonton di Flower City Fest 2023 berdiri seraya mengepalkan tangan saat menyaksikan penampilan Morfem. /Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu

PIKIRAN RAKYAT - Sumpah yang diucapkan Jimi Multhazam pada baris pertama lirik "Matraman" tergambar jelas di Flower City Fest, Minggu, 27 Agustus 2023. Debu-debu berterbangan dari trotoar dan lapangan tandus di Kiara Artha Park, Kota Bandung. Namun, tak ada celurit atau batu terbang pelajar, hanya api yang menyala dari suar. 

Flower City Fest 2023 adalah festival yang penuh api. Rian, vokalis DT09, memantik api semangat para penonton dengan menyinggung sengketa lahan di Dago Elos dan korban Tragedi Kanjuruhan yang dinilainya belum mendapatkan keadilan hingga saat ini.

"Usir setan tanah!" pekik Rian yang disambut sorak-sorai para penonton. Salah satu penonton yang membawa kertas bertulisan "Dago Elos Never Lose" diajak naik ke panggung. Lagu "Bandung Belongs to Me" yang dinyanyikan setelahnya menegaskan bahwa Bandung adalah milik kami, bukan mereka. 

Para penonton yang sebagian besar—jika tak semua—adalah bobotoh itu semakin berapi-api tatkala Rian berbicara soal Persib Bandung. Rian menyinggung soal hubungan antara manajemen Persib dan bobotoh yang merenggang. Ungkapan makian untuk manajemen Persib diserukan beberapa penonton. Lagu "Kebanggaan Bandung" kemudian dinyanyikan bersama-sama untuk menegaskan bahwa Persib adalah milik kami, bukan mereka.

Baca Juga: Kronologi Sengketa Lahan di Dago Elos Menurut LBH Bandung, Konflik Panjang Antara Warga dan Keluarga Muller

Penampilan DT09 di Flower City Fest 2023.
Penampilan DT09 di Flower City Fest 2023.

Penonton Flower City Fest 2023 membawa kertas bertulisan 'Dago Elos Never Lose'.
Penonton Flower City Fest 2023 membawa kertas bertulisan 'Dago Elos Never Lose'.

Semangat kedaerahan begitu terasa di Flower City Fest 2023. Tujuan dari acara ini pun mencerminkan itu.

"Pengin menggaungkan lagi skena musik (underground) di Bandung. Sebenarnya, kan, Bandung itu pionir, tetapi festival dengan band-band indie di dalamnya sudah lama banget (tidak ada). Seingat saya, terakhir ada festival band indie di Bandung itu pas saya SMP," ucap Fahmi Nurodin selaku Humas Bandung Belongs to Us.

Namun, semangat kedaerahan yang diusung Flower City Fest bukan kedaerahan yang terjebak dalam labirin etnosentrisme. Hal itu tampak dari daftar 16 band penampil yang tak semuanya berasal dari Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat