kievskiy.org

‘Wake Me Up When September Ends’, Makna Sedih dalam Lirik dan Video Klip Tentang Perang Irak

Wake Me Up When September Ends dari Green Day seakan menjadi himne setiap awal bulan kesembilan kalender masehi ini.
Wake Me Up When September Ends dari Green Day seakan menjadi himne setiap awal bulan kesembilan kalender masehi ini. /REUTERS/Danny Moloshok

PIKIRAN RAKYAT – Setiap awal September, lagu dari band Green Day ‘Wake Me Up When September Ends’ seakan menjadi himne yang didengungkan orang, melalui unggahan di internet.

Lagu ini mungkin masih relevan karena seseorang meminta dibangunkan ketika September berakhir saja, karena pandemi Covid-19 belum menemukan ujungnya.

Namun, memanggil catatan lama dari sejak lagu ini dirilis pada 2004, lirik lagu Wake Me Up When September Ends telah menggambarkan emosi Billie Joe Armstrong sang vokalis.

Baca Juga: Potret Kehidupan Mewahnya di Luar Negeri Disorot, Doyok: Memang Salah Kalau Saya Foto Indah di AS?

Penggalan Like my fathers come to pass, Seven years has gone so fast” benar-benar menggambarkan kepedihannya, sejak ayahnya meninggal dunia.

Sementara video klipnya sendiri, yang dibuat sutradara Samuel Bayer, tidak kalah menyiratkan kepedihan.

Dua muda-mudi yang jatuh cinta, dipisahkan perang Irak, karena sang lelaki maju membela negaranya Amerika Serikat ke medan perang.

Baca Juga: Sebut Vanessa Angel Stres Hadapi Kasus Hukum, Bibi Ardiansyah Ungkap Cara Tenangkan sang Istri

Bagi orang Amerika Serikat sendiri, September seakan menjadi bulan mimpi buruk nasional yang berkelanjutan setelah peristiwa 11 September 2001, dengan runtuhnya World Trade Center.

Meskipun lagu tersebut awalnya berpusat di sekitar tragedi pribadi Billie Joe Armstrong, laman Liveabout menyebutkan, Samuel Bayer menciptakan visinya yang kuat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat