kievskiy.org

Bottlesmoker Rilis 'Tortuga', Lagu Tentang Kerusakan Alam

Duo Angkuy dan Nobie mempersembahkan single pertama untuk album kelima Bottlesmoker.
Duo Angkuy dan Nobie mempersembahkan single pertama untuk album kelima Bottlesmoker. /DOK. Bottlesmoker

PIKIRAN RAKYAT - Setelah menggelar konser Plantasia, Bottlesmoker merilis single Tortuga.
 
Lagu ini dijadikan sebagai single pertama untuk album Puraka yang akan segera dirilis.
 
Album Puraka merupakan album kelima yang akan menjadi jejak Angkuy dan Nobie di ranah musik pop elektronik.
 
 
Judul Tortuga diambil dari bahasa Spanyol yang berarti kura-kura. Dalam budaya China, kura-kura disimbolkan sebagai animal spirit dan memiliki umur panjang.
 
Di beberapa suku, Tortuga juga dijadikan sebagai personifikasi untuk Mother Earth. 
 
Angkuy mengungkapkan, lagu Tortuga bercerita tentang kondisi alam yang rusak. Bagi Angkuy dan Nobie, alam khususnya hutan seharusnya menjadi rumah bagi manusia. 
 
 
"Hutan sudah menjadi sumber kehidupan bagi kita semua. Selayaknya rumah, seharusnya kita bisa menjaga hutan dengan baik," kata Angkuy via pos-el, Sabtu, 5 September 2020. 
 
Nomor Tortuga ditulis pada 2019 ketika Angkuy dan Nobie mempelajari tentang forest healing.
 
Menurut Angkuy, alam adalah bagian dari manusia, sebagian dari tubuh manusia dianggap memiliki hubungan yang personal dengan alam. 
 
 
Hubungan manusia dengan alam ini lah yang menjadi tema besar dari album Puraka nanti.
 
Lagu Tortuga adalah bagian awal yang akan menjadi permulaan untuk Bottlesmoker mengeksplorasi energi alam pada musik .
 
Single Tortuga menjadi lagu pertama bagi Bottlesmoker yang memiliki lirik dan diisi vokal yang ditulis sendiri. Mereka melibatkan Esya Swasti Sukmatia yang mengisi vokal dengan notasi penggabungan dari beberapa budaya. 
 
 
Keunikan lain di lagu ini adalah penggunaan lirik dari bahasa Zufrasi, bahasa buatan hasil cipta olah frasa Rully Shabara.
 
Rully yang merupakan personel Senyawa ini pun terlibat dalam penerjemahan lirik yang ditulis Nobie.
 
Video musik Tortuga yang dirilis Jumat, 4 September 2020 menggambarkan tentang dua sisi yang tersirat, yaitu Ibu Pertiwi sedang bersedih dan menceritakan kegelisahannya kepada manusia. Video ini disutradarai Ihsan Achdiat yang sudah sering bekerjasama dengan Bottlesmoker. 
 
"Saya sangat senang sekali memiliki video musik yang melibatkan banyak orang dan mereka tergerak berdasarkan pesan baik yang ada di lagu ini. Semacam siklus yang bersumber dari saling terinspirasi," kata Angkuy. 
 
Nobie menyebutkan, banyak hal yang terjadi di sekitar yang akhirnya masalah alam ini memiliki energi yang tinggi untuk ditulis di lirik. Proses memahami lirik dari Bahasa Zufrasi ini akan melatih proses pendengar juga untuk mengerti kondisi alam di sekitar kita. 
 
"Semoga lagu dan video Tortuga bisa memberikan energi bagi manusia untuk kembali ke hutan, atau hutan yang datang ke kita untuk terus menjaga keseimbangan hidup," ujar Nobie.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat