kievskiy.org

Menengok Balong Kramat Ragawacana di Kuningan, Pernah Ditemukan Benda Prasejarah

Balong Kramat Ragawacana di Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan.
Balong Kramat Ragawacana di Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. /Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

PIKIRAN RAKYAT - Balong Ragawacana di Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, termasuk salah yang dikramatkan oleh masyarakat. Seperti balong-balong lainnya di Kuningan, Balong Ragawacana dihuni oleh ikan mas (kancra) besar atau lebih dikenal dengan sebutan ikan dewa.

Berdasarkan cerita lisan, ikan-ikan mas yang berada di Balong Ragawacana awalnya ditebar oleh para santri Syeh Rama Haji Irengan, salah seorang ulama penyebar agama Islam di wilayah Kuningan, yang membangun pondok pesantren di Darmaloka, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Syeh Rama Haji Irengan membangun beberapa balong di Balong Darmaloka Desa Darma, yang ditebar benih-benih ikan. Sementara, para santrinya menebar jenis ikan yang sama di beberapa balong, salah satunya di Balong Ragawacana.

Balong Kagungan terletak sebelah barat perkampungan penduduk Desa Ragawacana, luas kolam tersebut 4.550 meter persegi. Di sekitar Balong Kagungan, tumbuh pohon-pohon besar berusia ratusan tahun. Di sekitar Balong ada tempat mandi dan musala.

Terdapat Ukiran

N’ding Masku, salah seorang seniman di Kuningan, mengatakan bahwa sebelum ada musala, beberapa tahun lalu di sekitar Balong Kagungan ada bangunan kecil yang terbuat dari bahan kayu. Di bagian bangunan tersebut, ada ukiran yang terbuat dari bahan kayu. Tak diketahui siapa pembuat ukiran tersebut.

Dia menambahkan, Balong Kagungan pernah diteliti oleh ahli arkeologi benda cagar budaya. Berdasarkan hasil penelitian di sekitar Balong Kagungan, persisnya dekat pohon besar ditemukan benda peninggalan masa tradisi Megalitikum atau prasejarah berupa batu meja (Dolmen) yang ukurannya 2 x 1 x 40 sentimeter.

Saat ditemukan, batu meja tersebut menghadap arah timur. Selain batu meja, ditemukan pula Batu Menhir, Batu Dakon, Batu Tilu, Pragmen atau tanah liat dekat Batu Meja.

Di sekitar Balong Kagungan pun ada situs luasnya kurang lebih 20 meter persegi, terletak sebelah timur Balong Kagungan. “Saya tidak mengetahui soal benda-benda hasil penelitian itu kini berada di mana,” kata N’ding Masku pada Rabu 28 Februari 2024.

Balong tidak terpisahkan dengan keberadaan Balong Kramat Cigugur di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, ada sejak ratusan tahun silam. Balong Cigugur merupakan salah satu kabuyutan di Tatar Sunda. Kabuyutan mengandung arti religus tempat saurang Wiku memusatkan pengetahuan dan kebudayaan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat