PIKIRAN RAKYAT – Departemen Keamanan Dalam Negeri melakukan penggerebekan di property milik rapper dunia Sean ‘Diddy’ Combs Senin, 25 Maret 2024 kemarin. Penggerebekan dilakukan di property Los Angeles, Miami, dan New York.
Penggeledehan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan perdagangan seks yang menimpa Sean Diddy Combs, oleh otoritas federal di New York. Hingga saat ini belum jelas apakah sang rapper menjadi target penyelidikan.
Sean Diddy Combs mendapat tuntutan hukum perdata atas dugaan pelecehan seksual dan perdagangan seks. Tak hanya satu tuntutan, ada beberapa tuntutan hukum yang diajukan oleh orang yang berbeda-beda.
Mantan kekasih Sean, Cassie, menuduh sang rapper melakukan pelecehan fisik dan seksual terhadapnya selama bertahun-tahun. Sean juga dituduh melakukan pemerkosaan bersama dua rekan lainnya kepada pelapor selama 17 tahun.
Baca Juga: Menteri Anas: Presiden Jokowi Minta K/L Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional
Bahkan Produser Rodney Jones menuding Combs telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya, dan memaksanya mempekerjakan pekerja seks dan melakukan tindakan seksual dengan mereka. Produser tersebut membuat laporan pada Selasa, 26 Maret 2024.
Melansir The Guardian, Rodney Jones dalam gugatannya menuduh bahwa akses sang rapper ke tamu-tamu VIP didapatkan dari jejaringnya dengan sejumlah selebriti kondang, atlet terkenal, dan tokoh politik. Bahkan nama Pangeran Harry disebutkan dalam gugatan pelecehan seksual Sean Diddy Combs.
Dalam gugatan setebal 73 halaman, Rodney Jones menyebut Sean adalah pelaku pelecehan seksual berantai. Hingga saat ini tidak ada indikasi adanya kesalahan yang dilakukan Pangeran Harry dalam kasus Sean.
Namanya pun hanya disebutkan sekali dalam dokumen gugatan, sebagai contoh rekan terkenal Sean Diddy Combs. Pangeran Harry dan Pangeran William sempat berfoto bersama Sean dan Kanye West tahun 2007 silam.