kievskiy.org

Koalisi Musisi untuk Gaza Gelar Aksi Protes di Depan Kedubes AS

The Brandals, musisi Indonesia yang membela Palestina.
The Brandals, musisi Indonesia yang membela Palestina. /Instagram/@thebrndls

PIKIRAN RAKYAT - Koalisi Musisi untuk Gaza menggelar aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2024, pukul 15.00 WIB sampai selesai. Dalam unggahannya, The Brandals mengungkapkan, setelah aksi solidaritas pertama pada 19 April 2024, pihaknya menggelar aksi lagi karena gentingnya kondisi di Rafah.

"1,7 juta pengungsi warga Palestina kembali dibombardir. Rafah tidak hanya menjadi simbol pertahanan terakhir Palestina, tapi juga pertahanan kemanusiaan kita terhadap segala bentuk okupansi, represi, genosida, rasisme, dan kolonialisme," katanya.

Koalisi Musisi untuk Gaza mengadakan aksi camping di depan Kedubes AS sebagai pernyataan protes keterlibatan AS untuk menghentikan sekutunya Israel atas agresi demi menghindari jatuhnya korban jiwa, terutama bayi dan anak-anak. Juga ditindaklanjuti gencatan senjata permanen, pembebasan sandera tahanan sipil dan penarikan total pasukan militer Israel dari Gaza.

Dalam pernyataannya, Koalisi Musisi untuk Gaza juga mengundang semua elemen masyarakat yang ingin menyatakan dan mengekspresikan dukungan solidaritas terhadap Palestina untuk hadir dalam aksi solidaritas tersebut.

The Brandals mengungkapkan, perjuangan warga Gaza di Rafah bukan cuma simbol pertahanan terakhir untuk kemerdekaan rakyat Palestina, tetapi juga pertahanan kemanusiaan terhadap segala bentuk okupansi, represi, genosida, rasisme, dan kolonialisme.

Bahan bakar di Jalur Gaza habis

Warga Palestina berdiri di dekat lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Warga Palestina berdiri di dekat lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan.

Ketua Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Catherine Russel menyampaikan peringatan keras ihwal fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakar di Jalur Gaza.

"Jika perlintasan Kerem Shalom dan Rafah tidak dibuka kembali untuk pasokan bahan bakar dan kemanusiaan, akibatnya akan segera terasa: layanan pendukung kehidupan bagi bayi prematur akan kehilangan tenaga; anak-anak dan keluarga akan mengalami dehidrasi atau mengonsumsi air yang berbahaya; limbah akan meluap dan menyebarkan penyakit lebih lanjut," tuturnya melalui sebuah pernyataan.

Russel menekankan, penundaan bisa mengakibatkan hilangnya nyawa. "Seperti ini, lebih banyak waktu terbuang, akan lebih banyak nyawa yang hilang."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat