PIKIRAN RAKYAT - Gara-gara memberi uang Rp5.000, seorang wanita asal Surabaya bernama Nimas Sabella diteror teman SMP dia, Adi Pradita. Nimas diteror Adi selama 10 tahun. Hal tersebut bermula ketika Nimas merasa kasihan pada Adi lantaran tidak memiliki uang jajan. Wanita tersebut memberi temannya itu uang sebesar Rp5.000.
Setelah itu, semua berjalan normal hingga teror dimulai ketika masing-masing bersekolah di SMA yang berbeda. Suatu hari, di akun media sosial X, Adi mengetahui Nimas sedang latihan paskibra di sekolahnya. Nimas diberi tahu Adi bahwa Adi ada di depan gerbang sekolahnya.
“Saya percaya kenapa? Dia tuh ngefoto, jadi bukan di gerbang banget, tapi di sebrangnya. Dia beneran pap. Saya keluar sekolah sama teman saya, ngintip, loh beneran ada anak itu,” ucap Nimas.
Mengetahui ada Adi, Nimas sembunyi di dalam kelas karena takut. Ia heran dengan apa yang dilakukan Adi karena tiba-tiba menghampiri ke sekolahnya. Wanita asal Surabaya itu merasa diteror.
Nimas mengaku tidak akan takut jika Adi menemuinya secara baik-baik dan meminta izin ke sekuriti sekolah. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Adi bahkan bertahan hingga berjam-jam di depan gerbang menunggu Nimas pulang.
“Nah, dilihat (dipantau) teman saya, ‘Nimas pulang, wis aman,’ gitu. Ya sudah pulang, itu pun masih diikuti teman-teman. (Itu) 2014, habis gitu 2015 ini mulai kesalahpahaman,” ujar Nimas.
Dia menerangkan, ketika ayahnya meninggal dunia, Adi mengucapkan belasungkawa lewat pesan di akun Facebook. Seperti orang pada umumnya, Nimas berterima kasih atas kepedulian Adi.
Setelah ayahnya meninggal, Nimas mengira Adi akan merasa iba dan berhenti menerornya. Namun, pada 2016, Adi mulai meneror Nimas di Instagram.
“Nerornya tuh pertama kali di Instagram. Dulu saya punya Instagram, kan, yang akhirnya saya harus hapus terus semua Instagram, ya karena diteror terus. Sudah diblock bikin lagi, gitu dia itu. Apa, ya, usaha terus untuk bikin akun,” tutur Nimas saat diwawancara di akun YouTube Deddy Corbuzier.