PIKIRAN RAKYAT - YouTuber Ria Ricis tengah menghadapi ancaman serius terkait privasinya. Dalam lima hari terakhir, ia menerima ancaman penyebaran video pribadi dan pemerasan senilai Rp300 juta oleh oknum yang belum teridentifikasi. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Ria Ricis menceritakan pengalaman pahitnya ini saat berada di Polda Metro Jaya pada Senin, 10 Juni 2024. "Selama 5 hari terakhir. Mohon doanya semuanya semoga orangnya cepat ketemu," ujarnya.
Pemeriksaan dan Penyelidikan
Ria Ricis menjalani pemeriksaan lanjutan terkait laporan tersebut di Polda Metro Jaya. "Hari ini saya melakukan pemeriksaan lanjutan terkait adanya pemerasan dan ancaman menggunakan data pribadi. Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya," tuturnya.
Ancaman tersebut tidak hanya ditujukan kepada Ria Ricis, tetapi juga menyasar orang-orang terdekatnya, termasuk tim manajemen dan keluarganya.
"Bukan ke saya saja, tapi ada di beberapa pihak kayak tim manajemen, bahkan keluarga dan orang-orang terdekat juga jadi kena imbasnya. Saya berharap tim penyidik bisa menemukan pelakunya di Polda Metro Jaya Siber ini," tambahnya.
Tindakan Hukum
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, membenarkan laporan Ria Ricis. "Perlu kami sampaikan, sekira tanggal 7 Juni ada juga kasus terkait pengancaman yang dialami oleh sdri RY alias RR," kata Kombes Pol Ade Ary di Polda Metro Jaya.
Menurut Kombes Pol Ade Ary, ancaman tersebut melibatkan nomor rekening atas nama Jeki, yang digunakan untuk meminta tebusan. "Disebutkan nomor rekeningnya di ancaman itu ke nomor rekening atas nama Jeki," jelasnya.
Polda Metro Jaya, khususnya Subdit Siber, tengah mendalami kasus ini untuk mengungkap identitas pelaku di balik ancaman dan pemerasan tersebut. Bukti-bukti yang diberikan oleh Ria Ricis diharapkan dapat membantu penyidik dalam menangkap pelaku secepatnya.
Sosok di Balik Ancaman dan Pemerasan Ria Ricis
YouTuber Ria Ricis mengaku mendapatkan ancaman serius dan pemerasan senilai Rp300 juta dengan modus penyebaran video pribadinya. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 7 Juni 2024 lalu, dan kini dalam penanganan pihak berwajib.