kievskiy.org

'Ini Kisah Tiga Dara'; 'Tiga Dara' yang Berbeda dan Lebih Modern

Pada tahun 1956, Indonesia pernah memiliki cerita tentang kehidupan tiga saudara perempuan beserta hiruk pikuknya ketika mereka mengenal cinta. Tiga saudara perempuan ciptaan Usmar Ismail dalam film "Tiga Dara" itu kelak menjadi fenomenal karena-mengutip Rosihan Anwar dalam memorialnya untuk Usmar Ismail pada 1991-memiliki tema yang sejalan dengan bangsa Indonesia.

Cerita tentang Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Nenny (Indriati Iskak) yang dibesarkan oleh nenek mereka yang diperankan Fifi Young pada 1956 itu kemudian menginspirasi sineas Nia Dinata untuk membuat versi barunya. Film tersebut diberi judul "Ini Kisah Tiga Dara".

Ditemui dalam peluncuran album "Ini Kisah Tiga Dara" di La Moda, Plaza Indonesia, Rabu 20 Juli 2016, Nia Dinata menuturkan, cerita yang ia sajikan dalam "Ini Kisah Tiga Dara" tentu sangat berbeda dengan cerita "Tiga Dara" versi Usmar Ismail. Diakui Nia, dia hanya mengambil latar utama dari cerita "Tiga Dara" 1956 yakni tentang tiga saudara perempuan yang diasuh oleh nenek mereka dan sama-sama bertemu pasangan mereka.

"Spirit yang versi baru dan yang lama memang masih sama tapi selebihnya, ceritanya berbeda," kata Nia.

Nama tokoh tiga saudara perempuan ini pun tak sama dengan versi Usmar Ismail. Jika Usmar memiliki Nunung, Nana, dan Nenny, "Ini Kisah Tiga Dara" yang dibesut Nia menghadirkan Gendhis yang diperankan Shanty Parades, Ella yang diperankan Tara Basro, dan si bungsu Bebe yang diperankan artis pendatang baru Tatyana Akman. Untuk memerankan sosok nenek, Nia memilih artis dan penyanyi senior Titiek Puspa.

"Lokasi syutingnya saya pilih Maumere karena setelah beberapa kali riset, Maumere ini yang kami pikir paling oke. Selain itu, film ini diperankan oleh Rio Dewanto, Ray Sahetapy, dan Reuben Elishama," ucapnya.

Rencananya, "Ini Kisah Tiga Dara" akan dirilis September 2016. Sebelum diputar versi aslinya, film "Tiga Dara" 1956 yang telah direstorasi dengan teknologi 4K akan terlebih dahulu diputar pada Agustus 2016.

Untuk diketahui, sejak 2015, negatif-negatif selulosa asetat untuk "Tiga Dara" yang disimpan di Sinematek Indonesia mulai menjalani proses restorasi di Laboratorium L'immagine Ritrovata di Bologna, Italia yang diinisiasi SA Films. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat