kievskiy.org

Melacak Jejak Maestro Basoeki Abdullah

PAMERAN
PAMERAN

NAMA Basoeki Abdullah agaknya pantas kalau disebut sebagai seniman dalam paket lengkap. Tidak banyak yang seperti dia, mungkin sampai saat ini. Tak hanya dikenal sebagai pelukis yang memang bidang keahliannya, Pak Bas -begitu dia disapa oleh juniornya- juga piawai dalam tari, dan yang tak banyak orang tahu: sebagai bintang iklan.

Jejak tentang kehidupannya inilah yang diangkat dalam pameran bertajuk "Lacak!!: Pameran Dokumentasi Maestro Basoeki Abdullah". Dimulai sejak tanggal 7 sampai 22 November 2017 nanti di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak, Jakarta, pameran ini tidak hanya menampilkan karya pak Bas tetapi juga foto dan memorabilianya semasa hidup.

Diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, pameran ini dibagi dalam empat subkurasi yakni "Aku" yang menggambarkan fase hidup sang maestro, "Daya" yang menggambarkan dokumentasi ketika pak Bas berkarya, "Rupa" yang menampilkan karyanya dalam berbagai media, hingga "Masyhur" mengenai sisi lain dari kehidupan Basoeki Abdullah. Kurator pameran ini adalah Mieke Susanto dengan koleksi dokumen dari museum, Dicti Art Yogyakarta, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Ketika memasuki museum, kita akan langsung dihadirkan subkurasi "Aku" yang menampilkan potret diriBasoeki Abdullah sejak usia anak-anak, remaja, dewasa, dan menua. Ada juga surat-surat Pak Bas. Dari rangkaian foto itu kita bisa menyimak kalau apa yang diraih Pak Bas adalah proses panjang sejak masa muda.

Umur 10 tahun,Basoeki Abdullah sudah menggambar sketsa pejuang India, Mahatma Gandhi dengan sangat realis. Tak heran kalau kemudian dia berkesempatan mengenyam pendidikan di Koninklijke Academie van Beldende Kunsten di Belanda pada 1935-1937. Pada masa kependudukan Jepang dia menjadi salah satu dari "Daftar Orang Indonesia yang Terkemoeka yang Ada di Jawa".

Di subkurasi ini pun, apresian ditampilkan beberapa foto Basoeki Abdullah dengan keluarganya. Tetapi dari empat perempuan yang pernah menjadi istrinya yakni Josephine, Maya Maria, Noi, dan Nattaya, pameran ini hanya menampilkan dua di antaranya saja yakni Maya Maria, penyanyi seriosa Belanda yang dia nikahi pada 1944 dan Nattaya, peserta lomba ratu kecantikan Thailand yang dinikahinya pada 1963. "Aku" juga menampilkan kepiawaian lain dari sosok Basoeki Abdullah, seperti bermain gitar dan menari wayang orang.

Melukis tokoh dunia

Memasuki subkurasi kedua, ada foto-foto Pak Bas yang tengah melukis beserta para tokoh dunia pada masanya yang menjadi modelnya secara langsung. Dari Indonesia saja dia sempat melukis Presiden kedua RI Soeharto dan istrinya Tien Soeharto, Wakil Presiden RI pertama, Moh. Hatta, Putri Kraton Solo, Gusti Nurul, kerabat Kraton Solo Ratu Kanjeng Timur, dan lain-lain.

Di kancah internasional juga tak kalah banyak. Ada istri Presiden Filipina tahun 70-an, Imelda Marcos, keluarga kerajaan Thailand seperti Ratu Srikit, Putri Galayani Wattana, hingga Raja Bumibol Aduljadej. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat