PADA suatu hari, seorang mahasiswa berumur 18 tahun sedang membersihkan bejana kimia di laboratoriumnya. Sir William Henry Perkin muda kala itu baru saja melakukan percobaan yang gagal dan bermaksud membersihkan kotoran hitam di bejananya.
Saat itulah dia mendapati kotoran hitam tersebut berubah menjadi ungu ketika diencerkan dengan alkohol. Peristiwa di London pada musim semi 1856 itulah yang menjadi momen penting dan membuat dunia kita lebih berwarna, secara harfiah.
Sebelum kita bisa memproduksi pewarna artifisial untuk memerahkan lipstik yang Anda pakai atau membirukan celana yang Anda kenakan, zat pewarna hanya berasal dari bahan alami seperti tumbuhan, mineral, dan hewan invertebrata.
Karena berasal dari bahan alam, rentang pilihan warna yang dihasilkan pun sedikit. Alhasil, hanya orang-orang kaya yang mampu mengenakan berbagai barang, terutama tekstil, dengan warna yang lebih eksotis.
Akan tetapi, ketidaksengajaan di laboratorium Sir William Henry Perkin dua abad lalu telah mengatasi persoalan keerbatasan zat pewarna selamanya.
Sir William Henry Perkin yang lahir 12 Maret 1838 menjadi salah seorang pengusaha sukses berkat penemuannya. Dia dianugerahi gelar kebangsawanan Inggris pada 1906, 50 tahun setelah penemuannya.
"Sir William Henry Perkin tidak ada bedanya dengan Bill Gates, Steve Jobs, dan Jeff Bezos saat ini," kata Regina Lee Blaszczyk membandingkan kesuksesannya dengan pebisnis besar zaman sekarang.
Hari ini, Google merayakan ulang tahunnya yang ke-180.