PURBALINGGA, (PR).- Karena penasaran, 15 warga Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah berinisatif menelusuri goa di lereng Gunung Slamet yang baru ditemukan oleh Marsono. Namun selama dua jam mereka tak kunjung keluar dari perut goa.
Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Jawa Tengah bermaksud mengevakusi 15 orang warga tersebut. TRC melakukan evakuasi berdasarkan laporan perangkat desa setempat.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Heni Rusianti mengatakan, goa yang berada di tepi desa berbatasan dengan hutan ditemukan pertama kali oleh Marsono (42).
Temuan tersebut kemudian disampaikan kepada warga desa, mereka berinisiatif membentuk tim ekspidisi menelusuri ke dalam goa. Hanya dengan berbekal seutas tali rafia, rombongan tersebut masuk ke dalam go, Senin 8 Juli 2019.
Sekitar pukul 14.00 WIB, awalnya hanya 14 orang tim ekspedisi warga memulai penelusuran, tanpa peralatan yang memadai, hanya berbekal tali rafia sebagai penanda jalan, mereka masuk ke dalam goa yang pintu masuknya masih ditutupi dengan semak belukar.
Namun setelah satu jam tidak ada tanda-tanda warga yang tergabung dalam tim ekspedisi. Perangkat dan warga yang berada di luar gua mulai gelisah, kemudian satu orang lagi diminta untuk menyusul rekan-rekannya.
Namun setelah satu jam berlalu, warga terakhir yang masuk juga tidak kunjung keluar. "Komunikasi antara warga yang masuk ke gua dengan perangkat desa serta warga lain yang menunggu di luar sempat terputus. Akhirnya satu orang lagi diminta untuk menyusul, akan tetapi warga yang terakhir masuk juga tidak kunjung keluar. Perangkat desa panik kemudian meminta bantuan BPBD untuk melakukan evakuasi," jelasnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni menambahkan, pihaknya mengirim tim bersama dengan tim SAR dan PMI ke lokasi untuk melakukan pencarian. Namun sampai di lokasi semua warga sudah keluar goa dengan selamat. "Ke 15 orang tersebut sempat menelusur sampai sejauh 250 meter ke dalam perut goa," katanya.
Lumpur dan kotoran kelelawar