kievskiy.org

Saat Nada Skate-Punk Rosemary Berbaur Gamelan Ki Ageng Ganjur

ROSEMARY saat tampil di Lapangan Pussenif, Bandung, Sabtu, 19 Oktober 2019 malam.*/MUHAMMAD FIKRY MAULUDY/PR
ROSEMARY saat tampil di Lapangan Pussenif, Bandung, Sabtu, 19 Oktober 2019 malam.*/MUHAMMAD FIKRY MAULUDY/PR

MENJELANG tengah malam, terompet yang dimainkan Bane Rosemary mulai membuka intro lagu andalan mereka. Kumpulan besar WARS, penggemar band Rosemary, langsung menyambut dengan sahutan menggema, di Lapangan Pussenif, Bandung, Sabtu, 19 Oktober 2019 malam.

Lagu itu adalah lagu himne yang sudah tersohor, “Punk Rock Show”. Ketika seluruh instrumen mulai melebur, terdengar suara dentingan gamelan. Permainan gamelan dengan bekal daminatilada itu begitu harmoni mengiringi suara alat musik modern.

Struktur da mi na ti la da yang kental dari rasa tradisional gamelan mudah membaur dengan struktur nada yang biasa ditawarkan lagu “Punk Rock Show” gaya skate-punk Rosemary. Dentingan gamelan yang melompat beralih nada mampu menjadi pelengkap alunan warna ska di lagu tersebut.

Di tengah karakter rendah-berat Inkmary, sinden dari Ki Ageng Ganjur dihadirkan sebagai pilihan aura baru yang mampu menyihir frekuensi suara saat menikmati “Punk Rock Show”. Personel Ki Ageng Ganjur juga tidak kewalahan saat mengejar tempo cepat lagu-lagu Rosemary.

Dalam kolaborasi itu, terdapat enam buah lagu Rosemary yang dikolaborasikan bersama Ki Ageng Ganjur, salah satunya adalah lagu favorit yaitu “Punk Rock Show”. Dari latar belakang musik, Rosemary dan Ki Ageng Ganjur adalah dua kelompok musik yang bisa tentu bertolak belakang.

Dibentuk pada tahun 1997 di tengah komunitas skateboard, Rosemary adalah band yang memainkan turunan musik punk yang disebut skate-punk. Rosemary diisi lima orang personel yaitu Indra Gatot (gitar dan vokal), Inkmary (gitar dan vokal), Fajar (bas), Denny Hsu (drum), serta Bane (trompet).

Sementara Ki Ageng Ganjur adalah kelompok musik asal Yogyakarta yang diisi oleh sekumpulan musisi santri dengan alat musik tradisional gamelan sebagai sarana utama mereka dalam menyampaikan pesan yang condong pada hal-hal berbau relijius.

Perwakilan DjarumCoklatDotCom (DCDC) Sigit Prasetyo mengatakan, “DCDC Rock N’Semble” merupakan terobosan baru dalam bermusik. Tahun lalu, DCDC juga berhasil menggarap kolaborasi epik antara Burgerkill yang memainkan aliran musik metal dengan orkestra dalam gelaran 'DCDC Killchestra'.

Kali ini, kata dia, DCDC hadir kembali membawa satu terobosan baru yang menggabungkan dua kutub musik yang berbeda, yaitu musik punk dengan musik tradisional. Punk sebagai aliran musik “impor” dari mancanegara berhasil dikawinkan dengan gamelan, salah satu musik tradisional kebanggaan Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat