kievskiy.org

Mengenal Kue Apang Bugis, Jajanan Tradisional yang Punya Filosofi Mendalam

Kue Apang Bugis.
Kue Apang Bugis. /Pikiran Rakyat/Vebertina Manihuruk

PIKIRAN RAKYAT - Menyusuri Jalan RAA Martanegara Kota Bandung, pandangan akan terpaku sejenak ke 2 alat kukusan besar yang memang tampak mencolok karena ukurannya. Kue apang, itu yang tertulis di spanduk kecilnya. Kue apang, kue apa ya?

Melihat sekilas spanduknya, kue apang itu ternyata merupakan salah satu kekayaan kuliner nusantara dari Pulau Sulawesi. Kue itu pun sudah menjadi kegemaran pecinta kuliner di Kota Bandung.

Dua alat kukusan besar itu memang dipakai untuk memasak serta menghangatkan kue apang yang dilabeli sebagai Kue Apang Daeng Qodri. Kudapan ringan khas Bugis, Makassar itu bukan hanya membuat penasaran karena alat masaknya, tapi juga penampilannya dengan bentuk dan warnanya pun menggoda selera.

Sepotong Kue Apang Bugis, atau dalam istilah lain disebut kue apem, bentuknya kotak namun terbagi di tengah sehingga menyerupai 2 segita yang menempel.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Kampung Tematik di Malang, Salah satunya Kampoeng Heritage Kajoetangan

Ukurannya sedang saja dan tidak terlalu tebal, juga tidak tipis. Dalam penyajiannya, ia ditaburi kelapa parut yang menambah cita rasa gurih dan sedikit asin.

Ketika sepotong kue disantap, kue itu terasa langsung lumer di mulut karena teksturnya yang tidak padat. Cita rasanya mirip kue mangkok, tetapi tekstur kue apang lebih lembut dan empuk sehingga tidak membuat tenggorokan terasa seret.

Bukan hanya teksturnya, aroma dan rasanya juga membuat kue ini bisa jadi kudapan favorit pendamping minum kopi atau teh. Aroma gula memang samar-samar muncul, tapi taburan kelapa parutnya membuat ada aroma gurih kelapa yang nikmat.

Rasanya pun terasa pas di lidah. Meski bahan utamanya adalah tepung beras dan gula aren, tapi rasanya tidak terlalu manis. Karenanya, satu potong terasa tidak cukup, sepotong lagi dan lagi disantap semakin terasa nikmat. Yummy!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat