kievskiy.org

5 Tips Fashion Minimalist, Tampil Modis dengan Sedikit Baju di Lemari

Ilustrasi pakaian di dalam lemari.
Ilustrasi pakaian di dalam lemari. /Pixabay/congerdesign Pixabay/congerdesign

PIKIRAN RAKYAT - Minimalis artinya menolak terbawa arus fast fashion untuk menjaga alam dan melindunginya dari kerusakan besar-besaran.

Fast fashion menyebabkan banyak dampak buruk. Polusi air lantaran penggunaan pewarna yang murah dan beracun, tumpukan limbah tekstil, meluasnya penggunaan bahan berbasis bahan bakar fosil seperti poliester, tekanan terhadap petani kapas, dan masih banyak lagi.

Dari kekacauan ini, muncul sebuah tren yaitu fashion minimalist. Lemari pakaian minimalis bisa menjadi salah satu kunci menuju kehidupan yang lebih bahagia dan berkelanjutan.

Kini, industri iklan mendorong konsumerisme di setiap kesempatan, sehingga memicu kecemasan kolektif dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO) alias dorongan untuk tak mau ketinggalan tren. Maka penting untuk selalu berhati-hati terhadap stimuli iklan setiap hari.

Baca Juga: 5 Tips Styling Fashion Pria, Mix and Match Sentuhan Retro dan Streetwear

Apa itu fashion minimalis?

Marie Kondo merupakan ikon lemari minimalis. Minimalisme adalah tentang menghilangkan hal-hal yang tidak perlu, menyisakan hal-hal bernilai dan nyata. Busana minimalis berarti memiliki sedikit pakaian di lemari.

Minimalisme adalah antitesis dari narasi konsumeris modern. Lebih sedikit utang, lebih sedikit kekacauan, lebih sedikit stres, lebih sedikit barang. Maka, lebih sedikit sumber daya berharga yang diekstraksi untuk hal-hal yang sebenarnya tidak Anda perlukan.

Memperlambat tren fesyen dengan lemari pakaian minimalis

Slow fashion adalah ceruk subkultur minimalis dalam industri fashion. Daripada belanja giat mengikuti tren mingguan dan boros berbelanja, lalu membuang pakaian yang mudah rusak, terapkan etos “beli lebih sedikit, pilih yang baik, jadikan awet”.

Titik masuk ke gaya minimalis dan slow fashion adalah melalui lemari pakaian pribadi. Periksa setiap item pakaian, pilah yang bisa disumbangkan, buang, atau simpan. Mulailah cari barang berkualitas, lebih ramah lingkungan, atau barang hemat daripada kuantitas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat