kievskiy.org

Menlu Antony Blinken: AS Akan Cabut Sebutan Teroris pada Houthi Yaman

Menlu AS, Antony Blinken.
Menlu AS, Antony Blinken. /Reuters/CARLOS BARRIA REUTERS


PIKIRAN RAKYAT -  Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pihaknya akan mencabut sebutan teroris pada gerakan Houthi Yaman mulai 16 Februari 2021.

Keputusan Blinken diumumkan pada Jumat, 12 Februari 2021 waktu AS yang membalikkan kebijakan di masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Sebelumnya, Pemerintahan Trump memberlakukan label khusus teroris global (SDGT) dan organisasi teroris asing (FTO) pada gerakan Houthi Yaman.

Baca Juga: Transaksi bjb DigiCash di Seluruh Gerai Berlogo QRIS

Pada pemerintahan Presiden Joe Biden, kebijakan AS langsung diubah yang bertujuan untuk meredakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan meningkatkan diplomasi untuk mengakhiri perang saudara Yaman.

"Keputusan ini merupakan pengakuan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman," kata Blinken, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 13 Februari 2021.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa tuduhan gerakan teroris oleh pemerintahan Trump pada tiga pemimpin Houthi yakni Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Houthi dan Abdullah Yahya al-Hakim juga akan dicabut pada 16 Februari 2021.

Baca Juga: Vaksinasi Buat Angka Penularan Covid-19 di Inggris Turun, Boris Johnson: Benar-benar Jadi 'Gangbuster'

Blinken diperkirakan akan menandakan batas toleransi AS terhadap gerakan Houthi. Dia ketiganya akan tetap di bawah sanksi Departemen Keuangan AS untuk tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan atau stabilitas Yaman.

Blinken juga mengatakan Washington sedang memantau aktivitas gerakan dan mengidentifikasi target baru yang akan terkena sanksi, terutama mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pengiriman komersial di Laut Merah serta serangan drone dan rudal di Arab Saudi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat