PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Suriah mengutuk serangan udara Amerika Serikat di perbatasan Irak dengan menyebut agresi yang bertentangan dengan hukum internasional.
"Suriah mengutuk agresi AS di wilayah kedaulatan. Agresi pengecut, pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB," kata Kementerian Luar Negeri Suriah di Damaskus, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari RT, Sabtu, 27 Februari 2021.
AS sebelumnya menyebutkan serangan udara dari militernya mengincar milisi pro-Iran di Suriah. Serangan itu merupakan pembalasan atas serangan roket baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak.
Serangan udara di Suriah itu disebutkan atas perintah langsung dari Presiden AS Joe Biden.
Baca Juga: Sevilla vs Barcelona, Mimisan Kedua Kalinya, Ronald Koeman Akhiri Sesi Wawancara dengan Cepat
Baca Juga: Man City vs West Ham, Hadapi Tim Pep Guardiola di Liga Inggris, David Moyes Ungkap Kata Tujuan
Namun, Iran membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok milisi Syiah yang menamakan dirinya Saraya Awliya al-Dam mengaku bertanggung jawab karena menargetkan bandara internasional Erbil, awal bulan ini.
Pemerintah Suriah menunjukkan bahwa pemboman AS itu mengirimkan 'pesan pengabaian Amerika atas peran legitimasi internasional dalam menyelesaikan krisis di Suriah' karena bertepatan dengan kunjungan Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen ke Damaskus.
"Mencela kehadiran pasukan Israel, Amerika, dan Turki" di tanah Suriah," kata Kemenlu Suriah.
Kementerian juga menambahkan pihaknya bertekad untuk memulihkan setiap inci tanah Suriah dan membebaskannya dari pendudukan dan terorisme.