kievskiy.org

Memanas, Para Peretas China Diduga Berupaya Serang IT Perusahaan Vaksin India

Ilustrasi peretasan situs vaksin Covid-19 India oleh China.
Ilustrasi peretasan situs vaksin Covid-19 India oleh China. /Pixabay/Fernandozhiminaicela

 

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini Perusahaan intelijen dunia maya Cyfirma mengatakan bahwa adanya upaya dari sekelompok peretas, yang diduga didukung oleh pemerintah China untuk menyerang sistem IT dua perusahaan vaksin India.

Diketahui Cyfirma yang didukung Goldman Sachs, berbasis di Singapura dan Tokyo. Pihaknya mengatakan kelompok peretas APT10 alias Stone Panda, telah mengidentifikasi celah dan kerentanan dalam infrastruktur IT.

Kemudian adanya perangkat lunak rantai pasokan Bharat Biotech dan Serum Institute of India (SII), pembuat vaksin terbesar di dunia.

Saingan China dan India telah menjual atau memberikan suntikan Covid-19 ke banyak negara. India memproduksi lebih dari 60 persen dari semua vaksin yang dijual di dunia.

Baca Juga: Isu Mafia Tanah di Indonesia Mulai Menyeruak, Polri dan Kementerian ATR Bentuk Tim Terpadu

Baca Juga: Update Pembangunan Sirkuit Mandalika, Pengaspalan Capai 60 Persen Optimis Lolos Homologasi

Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Cyfirma Kumar Ritesh, mantan pejabat dunia maya di badan intelijen luar negeri Inggris MI6, Senin, 1 Maret 2021.

“Motivasi sebenarnya di sini sebenarnya adalah mengeksfiltrasi kekayaan intelektual dan mendapatkan keunggulan kompetitif atas perusahaan farmasi India,” kata Kumar, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.

Kumar menyatakan APT10 secara aktif menargetkan SII, yang membuat vaksin AstraZeneca untuk banyak negara, dan akan segera mulai memproduksi suntikan vaksin Novavax itu secara massal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat