PIKIRAN RAKYAT – Militer Israel terus melakukan pengeboman terhadap Jalur Gaza yang dikepung pada Selasa 11 Mei 2021.
Pengeboman tersebut menargetkan beberapa daerah, setelah roket ditembakkan dari daerah Enklave (bagian negara yang dikelilingi oleh wilayah suatu negara lain).
Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 32 warga Palestina, termasuk 10 anak, tewas dalam serangan udara Israel di jalur tersebut sejak Senin 10 Mei 2021, setelah Hamas meluncurkan roket dari kawasan pesisir menuju Israel.
Serangan roket itu diluncurkan setelah Hamas, yang memerintah Gaza, mengeluarkan ultimatum yang menuntut Israel menghentikan pasukan keamanannya dari Kompleks Masjid Al Aqsa yang diduduki Yerusalem Timur.
Baca Juga: Pakar: Serangan Israel Bertujuan Membagi Al-Aqsa Jadi Dua Bagian
Ultimatum tersebut dikeluarkan, setelah pasukan keamanan Israel berhari-hari melakukan aksi kekerasan terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa.
Polisi Israel menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa pada hari Senin, 10 Mei 2021 selama tiga hari berturut-turut.
Mereka menembakkan peluru besi berlapis karet, granat asap, dan gas air mata kepada para jemaah Palestina di dalam Masjid Al Aqsa, pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Lebih dari 700 warga Palestina terluka di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, dan di Tepi Barat yang diduduki beberapa hari terakhir.