kievskiy.org

Hamas: Meski Gencatan Senjata, Kami Akan Terus Kembangkan Perlawanan

Ilustrasi Militan Hamas Palestina./
Ilustrasi Militan Hamas Palestina./ /Reuters/Suhaib Salem Reuters/Suhaib Salem


PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat Hamas mengatakan Israel harus mengakhiri pelanggarannya di Yerusalem dan mengatasi kerusakan akibat pemboman Gaza. Hal itu disampaikan setelah adanya gencatan senjata yang dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021 pukul 02.00 dini hari.

Dia bahkan memperingatkan kelompok Hamas masih 'memegang pelatuk' dan tetap waspada setelah gencatan senjata.

"Memang benar pertempuran berakhir hari ini tetapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa tangan kami berada di pemicunya dan kami akan terus mengembangkan kemampuan perlawanan ini," kata Ezzat El-Reshiq, seorang anggota dari biro politik Hamas yang tinggal di Qatar, dikutip dari Reuters, Jumat, 21 Mei 2021.

Baca Juga: Viral Driver Ojol Dapat Rating Buruk karena Pelanggan yang Salah Paham, 'Allah Tak Tidur'

Ezzat El-Reshiq menambahkan tuntutan gerakan kelompoknya juga termasuk melindungi masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mengakhiri penggusuran beberapa warga Palestina  di Yerusalem Timur.

Tindakan Israel yang membombardir Gaza telah menewaskan 232 warga Palestina dan serangan roket Hamas juga menewaskan 12 orang di Israel selama konflik yang berlangsung 11 hari itu.

"Apa yang terjadi setelah pertempuran 'Pedang Yerusalem' tidak seperti yang terjadi sebelumnya karena rakyat Palestina mendukung perlawanan dan tahu bahwa perlawanan itulah yang akan membebaskan tanah mereka dan melindungi tempat-tempat suci mereka," kata Reshiq.

Sejak 10 Mei 2021, Hamas mulai menembakkan roket ke Israel sebagai pembalasan atas pelanggaran hak terhadap warga Palestina di Yerusalem termasuk selama konfrontasi polisi di masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Hajatan Ustaz Abdul Somad dan Fatimah Az Zahra, Tamu Diperiksa Ketat, Konsep Arab Wedding di Gontor

Hamas, yang berkuasa Gaza, dianggap sebagai kelompok teroris di Barat. Kelompok ini juga tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat