kievskiy.org

Enam Pemuda Israel Pelaku Teror Ditangkap

YERUSALEM, (PR).- Otoritas keamanan Israel, Rabu, 20 April 2016, menangkap enam pemuda Israel yang dituding telah melakukan "teror" karena pada tahun lalu menyerang sejumlah warga Palestina dan juga merusak rumah mereka.

Seperti dilaporkan AP yang dikutip Yahoo News, Rabu, 20 April 2016, pemerintah Israel mengatakan, penangkapan keenam pemuda tersebut merupakan keberhasilan pemerintah dalam mengurangi serangan kelompok ektremis Israel terhadap Palestina.

Badan keamanan nasional Israel (Shin Bet) mengatakan, dari keenam orang yang ditangkap itu, dua dia ntaranya masih tergolong anak-anak karena berusia di bawah 18 tahun. Sementara seorang lainnya diidentifikasi berusia 19 tahuin dan tiga lainnya berusia awal 20 tahun-an.

Otoritas Shin Bet mengatakan, keenam pemuda Israel itu ditangkap bulan ini dan akan segera diadili. Lebih lanjut, Shin Bet mengungkapkan, kelompok pemuda ekstremis tersebut menyerang seorang petani Palestina dengan lempengan baja dan gas air mata yang membuat sang petani terluka. Kelompok yang sama juga dituding telah melemparkan bom ke salah satu rumah warga Palestina pada November tahun lalu saat keluarga tersebut sedang tertidur lelap. Kemudian pada Desemeber tahun lalu, kelompok yang sama juga melempaskan kaleng gas ke salah satu pasutri Palestina di Yerusalem. Tak ada yang terluka dalam indisen tersebut, tetapi rumah mereka rusak.

"Dalam serangan ke sejumlah rumah warga Palestina itu, tak ada yang terluka," demikian penjelasan lembaga Shin Bet seperti dikutip Yahoo News.

Kesalahan lain dari keenam pemuda ekstremis tersebut, lanjut Shin Bet, melakukan grafiti di sejumlah rumah warga Palestina dengan menuliskan kata-kata balas dendam. Para pemuda tersebut melakukan aksinya setelah sejumlah warga Palestina ekstremis melakukan penyerangan terhadap beberapa warga Israel.

Aksi saling serang-menyerang di antara ekstremis Yahudi dan Palestina masih sering terjadi yang membuat upaya perdamaian di antara kedua negara menjadi sering mandeg. Meksipun demikian, hubungan kedua negara tak melulu diwarnai konflik. Pasalnya, dalam kenyataannya banyak warga Palestina dan Israel saling berinteraksi dengan baik. Di Israel sendiri, popualsi warga Arab-Palestina mencapai 20 persen dan mereka ini telah lama menjadi warga Israel dan menolak untuk pindah ke teritori Palestina. Bahkan, sebagian di antara mereka berkair sebagai tentara dan polisi Israel. Untuk diketahui, Isarel merupakan negara sekuler yangn pendiriannya tak didasarkan pada agama manapun.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat