kievskiy.org

Tiongkok Bangun Reaktor Nuklir di Laut Tiongkok Selatan

SISI barat laut Mischief Reef, Kepulauan Spartly, Laut Tiongkok Selatan, tampak tembok laut sepanjang 1.900 kaki dan baru dibangun infrastruktur termasuk perumahan, barisan rumput buatan, pabrik semen, dan fasilitas dermaga tergambar di CSIS Asia.*
SISI barat laut Mischief Reef, Kepulauan Spartly, Laut Tiongkok Selatan, tampak tembok laut sepanjang 1.900 kaki dan baru dibangun infrastruktur termasuk perumahan, barisan rumput buatan, pabrik semen, dan fasilitas dermaga tergambar di CSIS Asia.*

BEIJING, (PR).- Tiongkok sedang membangun fasilitas pembangkit tenaga nuklir terapung di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Seperti dilaporkan Reuters dan New York Times, Jumat, 22 April 2016, reaktor itu suatu hari bisa jadi akan digunakan untuk projek yang terkait dengan sengketa di LTS. Laporan soal pembangunan reakor nuklir terapung tersebut pertama kali dipublikasikan Global Times, salah satu media berpengaruh yang terafiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok. Namun di media tersebut, tujuan pembangunan nuklir bukan untuk kepentingan sengketa LTS, melainkan terkait dengan penyediaan kebutuhan energi listrik untuk warga Tiongkok di wilayah terpencil. Akan tetapi, banyak kalangan internasional skeptis dengan tujuan sipil yang disebut media Tiongkok. Hal ini menyebabkan munculnya kekhawatiran banyak orang bahwa pembangunan reaktor nuklir di LTS merupakan bagian dari strategi Tiongkok untuk semakin menguatkan posisi klaimnya sebagai pemilik tunggal LTS. Selama ini pemerintah Beijing berkukuh bahwa 99 persen LTS adalah bagian dari teritorinya, yang memicu perselisihan antara Tiongkok dengan sejumlah negara ASEAN dan Asia Timur. PT Industri Pembangunan Kapal Tiongkok (CSIC) yang menjadi salah satu perusahaan yang dikontrak pemerintah Tiongkok untuk menyelesaikan projek di LTS tersebut mengaku bertanggung jawab dalam hal desain dan konstruksi reaktor tersebut. "Kami akan segera menyelsaikan pembangunan tersebut," ujar Direktur Umum PT CSIC Liu Zhengguo seperti dilaporkan Reuters, Jumat. Masih kata Liu, pembangunan reaktor nuklir saat ini sedang tren. "Pembangunan pembangkit tenaga nuklir sekarang ini berkembang cepat, sedang jadi tren," ujar Liu seraya menambahkan berapa jumlah reaktor yang akan dibangun perusahaannya bergantung pada permintaan pasar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat