kievskiy.org

Indonesia Minta Amnesti untuk TKI Bermasalah di UEA

MENTERI Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri diterima Menteri Tenaga Kerja dan Emiratisasi Uni Emirat Arab Saqr Ghobas saat berkunjung ke Abu Dhabi.*
MENTERI Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri diterima Menteri Tenaga Kerja dan Emiratisasi Uni Emirat Arab Saqr Ghobas saat berkunjung ke Abu Dhabi.*

ABU DHABI, (PR).- Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Emiratisasi Uni Emirat Arab (UEA) Saqr Ghobas dalam kunjungannya ke Abu Dhabi. UEA merupakan negara terakhir yang dikunjungi Hanif setelah berkunjung ke Arab Saudi dan Qatar untuk bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja setempat. Dalam pertemuan itu, Hanif menyampaikan permohonan amnesti bagi TKI yang bermasalah kepada Presiden/Putera Mahkota Syaikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, khususnya terhadap 200 TKI yang berada di Shelter KBRI Abu Dhabi dan sedang menunggu proses pemulangan. "Mereka pada umumnya adalah TKI nonprosedural yang direkrut para sponsor di daerah dan diberangkatkan ke UEA tanpa melalui mekanisme yang sesuai ketentuan,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu 28 Mei 2016. Menanggapi permintaan Hanif, Menteri Ghobas berjanji akan menindaklanjutinya. Namun, putusan soal amnesti berada di bawah kewenangan Presiden/Putera Mahkota UEA Syaikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Dalam pertemuan itu, Menteri Ghobas menawarkan kerja sama kepada Indonesia terkait pemenuhan kebutuhan pasar tenaga kerja di UEA yang sangat besar. UEA, kata Ghobas, masih membutuhkan tidak kurang dari 5 juta pekerja di berbagai bidang termasuk di antaranya sektor konstruksi. Ghobas melihat Indonesia memiliki pasokan tenaga kerja yang besar di sektor konstruksi. Ia senang jika sektor konstruksi bisa dikaji bersama antara UEA dengan Indonesia untuk memetakan lebih rinci dari sisi pasokan dan permintaan. Ghobas yang merangkap Ketua Umum Badan Kualifikasi Nasioal UEA juga menawarkan kerja sama dalam sertifikasi profesi. Menurutnya, sertifikasi profesi sangat penting karena pasar tenaga kerja trampil dan profesional di UEA memiliki iklim yang sangat kompetitif. Menaker menyambut positif kedua tawaran UEA. Menurutnya, Indonesia siap bersaing di pasar tenaga kerja UEA yang kompetitif. Pendidikan dan pelatihan kerja di Indonesia terus digenjot seiring dengan dijadikannya investasi SDM sebagai prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, Hanif memperkenalkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang menjadi garda terdepan proses sertifikasi profesi di Indonesia. BNSP Indonesia dan Badan Kualifikasi Nasional UEA akan didorong untuk membangun kerja sama dalam sertifikasi profesi dan sekaligus harmonisasi standar kompetensi agar nantinya produk-produk serifikasi profesi di kedua negara bisa saling mendapatkan pengakuan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat