kievskiy.org

Cemas Serangan Korea Utara, Bunker Tahan Nuklir Laris

SEBUAH film tentara Korea Utara, perwira, dan pejabat tinggi yang menghadiri parade militer menandai ulang tahun kelahiran ke-105 dari pendiri negara Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 15 April 2017.*
SEBUAH film tentara Korea Utara, perwira, dan pejabat tinggi yang menghadiri parade militer menandai ulang tahun kelahiran ke-105 dari pendiri negara Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 15 April 2017.*

TOKYO, (PR).- Karena wilayahnya berbatasan langsung dengan Korea Utara, banyak warga Jepang diliputi kecemasan. Mereka khawatir diserang bom nuklir negara pimpinan Kim Jong Un tersebut. Rasa khawatir terhadap serangan nuklir Korea Utara ini telah membuat penjualan bunker tahan bom nuklir di Jepang meroket.

Seperti dilaporkan Reuters, Senin 24 April 2017, peningkatan penjualan bunker tersebut berlangsung sejak mengeskalasinya konflik antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Sejumlah warga Jepang meyakini bahwa Korea Utara akan melancarkan serangan nuklir. Oleh karena itu, mereka mengantisipasi itu dengan membeli bunker yang tahan bom nuklir.

Perusahan Oribe Seiki Seisakusho ketiban untung atas mengeskalasinya ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka selama ini menjual bunker dan peralatan lainnya untuk melindungi diri dari serangan nuklir.

Sepajang April 2017, perusahaan tersebut telah menerima delapan pesanan bunker antinuklir. Ini penjualan yang luar biasa bagi Oribe Seiki. Pasalnya, rata-rata penjualan setiap tahun untuk kategori bunker tahan nuklir hanya 8 unit. Namun, kini kurang dari sebulan, perusahaan tersebut mampu menjual delapan bunker tahan nuklir. Harga 1 unit bunker untuk kapasitas 13 orang adalah sekira 25 juta yen atau hampir Rp 3 miliar.

Harga bunker yang dijual perusahaan tersebut kendati mahal, tetapi dicari warga yang khawatir ancaman nuklir Korut akan direalisasikan.

Pemurni udara

Selain bunker, barang lainnya yang laku dijual perusahaan berbasis di Kobe, barat Jepang tersebut adalah alat pemurni udara buatan Swiss. Sepanjang April 2017, alat yang diklaim bisa menangkal radiasi gas beracun tersebut sudah terjual sebanyak 50 unit.

"Jumlah ini masih akan meningkat," Nobuko Oribe, direktur perusahaan tersebut seperti dilaporkan Reuters, Minggu 24 April 2017.

Nobuko menjelaskan bahwa alat pemurni udara yang didesain untuk 6 orang dijual seharga 620.000 yen atau sekira Rp 74 juta. Sementara alat pemurni udara yang kapasitasnya lebih besar, untuk mencakup kebutuhan 13 orang, dijual seharga 1,7 juta yen atau sekira Rp 204 juta.

"Dalam atmosfer yang cukup tegang saat ini, banyak orang yang ingin bunker dan alat pemurni udara," ujar Oribe.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat