Tepat pada saat bel pertanda dimulainya final renang gaya dada 200 meter di Kejuaraan Dunia FINA di Budapest, Hungaria berbunyi, seorang perenang justru berdiri dan terdiam. Dia tidak meluncur sementara lawannya yang lainnya bergegas masuk arena renang. Inilah momen luar biasa ketika seorang perenang senior ini mengorbankan kejuaraannya untuk menghormati korban serangan di Barcelona. Aksinya pun menuai pujian.
Pada Jumat, Fernando Alvarez, mewakili Klub Renang Cadiz, Spanyol, telah meminta kepada penyelenggara kejuaraan untuk beberapa saat mengheningkan cipta sejenak. Momen hening itu sebagai tanda penghormatan bagi korban serangan di Spanyol. Namun, permintaannya tidak mendapatkan tanggapan.
Video de Fernando Álvarez. Enfocado. Minuto de silencio en el Campeonato del Mundo Máster de Budapest pic.twitter.com/kC1H2gpqec
— CLUB NATACION CADIZ (@cncadiz) 20 Agustus 2017
Dia kemudian mencoba meminta lagi pada hari pertandingannya. "Saya menemui direktur kompetisi, tetapi saya diberi tahu bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena tidak boleh kehilangan satu menit pun,” kata Alvarez menceritakan pengalamannya seperti dilansir BBC.
Kendati demikian, penolakan tersebut tidak menghalangi niat Alvarez. Ketika para pesaingnya meluncur ke kolam, Alvarez tetap berada di posisi awal sekitar 60 detik.
“Saya terdiam sendiri. Kemudian saya meluncur satu menit setelahnya,” ujarnya.
Perenang tercepat
Dilansir dari Huffington Post, Alvarez merupakan salah satu perenang yang masuk kualifikasi tercepat untuk musim panas. Namun, dalam kejuaraannya kali ini ia mengorbankan gelar juara yang dapat diraihnya. Dia juga menyatakan bahwa dia sama sekali tak menyesali apapun.
#
— CLUB NATACION CADIZ (@cncadiz) 21 Agustus 2017
“Saya memulai semenit lebih lama dari yang lainnya, tapi itu tidak masalah. Yang saya rasakan (ketika melakukan penghormatan) itu lebih dari perasaan senang jika saya memenangkan semua medali emas di dunia,” ujarnya kepada media Spanyol El Español.
Aksinya tersebut menuai pujian di media sosial. Banyak orang yang menganggapnya sebagai pemenang sejati.