PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara menuduh industri hiburan Korea Selatan bekerja mendukung perusahaan AS, seperti Netflix, melalui kesepakatan yang tidak adil.
Media propaganda dari Korea Utara, Meari mengatakan perusahaan hiburan Korea Selatan telah beralih ke Netflix untuk meningkatkan margin mereka di tengah kemerosotan bisnis akibat pandemi.
Meskipun tidak menyebutkan serial Netflix Korea Selatan yang populer baru-baru ini, Squid Game, tetapi artikel tersebut menyoroti kontroversi baru-baru ini mengenai cara raksasa streaming AS itu membuat kesepakatan.
Baca Juga: Kekayaannya Disebut Berasal dari Kemiskinan Orang Lain, Baim Wong: Cuma Lakuin Apa yang Saya Mau
"Banyak karya Korea Selatan, termasuk film dan serial TV, ditayangkan di Netflix dan menghasilkan miliaran dolar," katanya, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Yonhap News Agency pada Senin, 1 Novermber 2021.
"Tetapi perusahaan produksi film Korea Selatan hanya menerima sekitar 10 persen dari biaya produksi mereka," sambungnya.
Media tersebut menyebut pengaturan tersebut sebagai sistem kontrak yang tidak adil.
"Mereka hanya mengisi perut perusahaan-perusahaan Amerika," tulis Meari.