kievskiy.org

Spesies Misterius Mirip Manusia Bernama Denisovan

GAMBARAN spesies mirip manusia yang bernama, Denisovan.*/MAAYAN HAREL/THE GUARDIAN
GAMBARAN spesies mirip manusia yang bernama, Denisovan.*/MAAYAN HAREL/THE GUARDIAN

YERUSALEM, (PR).- Spesies misterius yang diduga berkerabat dekat dengan manusia kini telah terungkap. Para peneliti menggunakan DNA kuno dari fosil tulang jari untuk merekonstruksi penampilan spesies yang dinamakan Denisovan ini.

Seperti dilansir The Guardian, Jumat 20 September 2019, penemuan ini dianggap sebagai terobosan menarik dan luar biasa yang belum pernah terungkap dalam penelitian sebelumnya. Para ilmuwan menemukan fakta bahwa Denisovan memiliki kesamaan dengan Neanderthals, walaupun memiliki kepala yang lebih lebar dan rahang yang lebih menonjol.

"Ternyata memang benar Denisovan lebih menyerupai manusia Neanderthal ketimbang manusia modern. Tapi yang paling membuat kami takjub adalah perbedaan antara Denisovan dengan spesies manusia lainnya," ujar Liran Carmel, seorang anggota tim peneliti di Universitas Ibrani, Yerusalem. 

"Penemuan ini dapat menjelaskan berbagai pertanyaan mengenai Denisovan. Misalnya bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan mereka dan jejak genetik yang tersisa pada manusia modern," tambahnya.

Denisovan diperkirakan telah hidup di sebagian besar wilayah Asia puluhan ribu tahun yang lalu. Namun, belum ada yang mengetahui sosok mereka hingga saat ini.

Spesies tersebut pertama kali terungkap pada tahun 2010 ketika fosil tulang jari ditemukan di gua Denisovan di pegunungan Altai Siberia. Sejak saat itu, beberapa bagian tubuh lainnya ditemukan seperti tiga gigi besar dan tulang rahang bawah.

Bagian-bagian tersebut dapat memperkirakan gambaran parsial dari manusia Denisovan. Tes genetika menunjukkan bahwa Denisova adalah kerabat dekat Neanderthal. Nenek moyang manusia diperkirakan kawin dengan Denivosa sekitar 15.000 tahun lalu. Hasil perkawinan ini ditemukan pada 6% DNA orang Melanesia modern dan penduduk asli Australia. Sementara itu, pada orang Asia Timur, penduduk asli Amerika, dan Polinesia hanya terdapat sedikit jejak manusia Denisovan dalam DNA mereka.

Ilmiah

Carmel beserta rekannya David Gokhman menggunakan suatu pendekatan ilmiah yang dapat mengungkap gambaran spesies Denisovan. Mereka mulai menganalisis "metilasi" DNA pada Denisovans, Neanderthal dan manusia modern. Metilasi merupakan proses kimiawi yang melibatkan penambahan gugus metil dalam molekul DNA. Gugus metil ini bekerja seperti tombol volume yang dapat menaikkan atau menurunkan aktivitas gen.

Dengan membandingkan "pola metilasi" dari tiga populasi manusia purba, para peneliti menemukan gen aktif pada Denisovan. Gen ini sama aktifnya dengan manusia modern dan Neanderthal. Selain itu, ketiga gen juga menunjukan perbedaan yang sangat kentara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat