PIKIRAN RAKYAT - Penguasa Otokratis Mesir, Hosni Mubarak meninggal dunia di usia 91 tahun pada Selasa 25 Februari 2020.
Kematian Hosni Mubarak masih menjadi misterius belum ada informasi lebih rinci yang disampaikan oleh media pemerintah.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Washington Post, Mubarak hidup untuk menyaksikan runtuhnya revolusi yang menggulingkannya sehingga menjadi momentum paling suram bagi seorang presiden yang naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1981 setelah pembunuhan Presiden Anwar Sadat.
Baca Juga: Tonton Konser K-Pop NCT Dream di Jakarta, Pastikan Kondisi Tubuh Sehat dan Tidak Demam
Mubarak telah menguasai negaranya dalam dekade penindasan, korupsi dan kronisme hanya untuk digulingkan oleh militer setelah jalan besar-besaran protes selama pemberontakan Musim Semi Arab.
Seorang pahlawan perang yang menyebut dirinya sebagai benteng melawan ekstremisme Islam, Mubarak menggambarkan rejimnya sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari Barat dan khususnya Amerika Serikat.
Bagi Mubarak, Bill Clinton sebagai mitra yang sangat diperlukan dalam menjaga perdamaian di wilayahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat di Luar Tiongkok, WHO: Terbanyak di Korea Selatan
Citra Mubarak di kalangan warganya sangat buruk. Mubarak dianggap datar dan tidak karismatik. Dia seorang pemimpin tanpa bakat, dikenal juga sebagai pemimpin yang tidak punya selera kejutan.