PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri India Narendra Modi meminta kepada masyarakat yang sedang unjuk rasa di Delhi terkait undang-undang kewarganegaraan untuk segera berdamai.
"Kedamaian dan harmoni adalah ciri khas dari kami. Saya mohon kepada saudara-saudara di Delhi untuk selalu menjaga perdamaian," ujar Modi dalam sosial medianya sebagaimana dikutip Pikira-Rakyat.com dalam Reuters.
Permohonan Modi ini muncul setelah partai oposisi mengkritik pemerintah karena gagal mengendalikan bentrokan meskipun sudah menggunakan gas air mata dan granat asap.
Baca Juga: Pasangan Kekasih Aditya Zoni dan Zoe Abbas Jackson Adu Akting di Sinetron 'Kisah Cinta Anak Tiri'
Korban meninggal akibat bentrokan ini meningkat menjadi 24 orang dan ratusan orang mengalami luka-luka pada Rabu 26 Februari 2020.
Menurut pihak rumah sakit, korban yang mengalami luka-luka kebanyakan dikarenakan terkena tembakan saat demonstran melemparkan batu, membakar, dan menjarah saat presiden Amerika Serikat mendatangi negara tersebut.
Polisi dan pasukan militer dikerahkan lebih banyak pada Rabu, untuk melakukan patroli di beberapa jalan yang terdapat kerusuhan.
Sonia Gandhi, ketua partai oposisi kongres menyerukan Menteri Dalam Negeri, India Amit Shah untuk mengundurkan diri karena dinilai sebagai orang yang bertanggungjawab akibat insiden tersebut.